Anak dengan autisme merupakan salah satu elemen nyata dalam masyarakat
Indonesia yang memiliki hak yang sama dalam pendidikan dan perkembangan.
Stigma yang melekat pada anak-anak dengan autisme yang diberikan masyarakat
Indonesia pada umunya justru menekan perkembangan dan penyembuhan anak
pengidap autisme menjadi bagian masyarakat yang lebih baik. Beberapa lembaga
pendidikan kemudian didirikan untuk menampung potensi dan melaksanakan
pendidikan untuk anak dengan autisme.
Dalam pelaksanaan pendidikan yang telah dilakukan di tengah-tengah masyarakat,
terdapat kendala dalam meningkatkan hasil pembelajaran dan terapi bagi anak-anak
dengan autisme tersebut. Untuk mengkaji keternyataan dalam bidang pendidikan
anak dengan autisme dilakukan penelitian dengan fokus pemberian education games
sebagai saran penunjang pendidikan bagi anak dengan autisme di Yayasan Total
System Bandung. Pada lembaga ini dilaksanakan bentuk-bentuk pembelajaran
konvensional bagi anak dengan autisme yang secara ilmiah-praktis menarik untuk
dikaji dan perlu mendapatkan strategi penunjang pendidikan dan terapi inovatif bagi
anak dengan autisme.
Melalui metode penelitian eksperimen-kuasi, penelitian dengan topik Education
Game Sebagai Media Penunjang Pembelajaran dan Terapi Bagi Anak Dengan
Autisme di Yayasan Total System Bandung bertujuan untuk mengungkap sejauh
mana pemberian education games mampu memberikan pengaruh positif terhadap
kegiatan pembelajaran dan terapi akademik bagi anak dengan autisme.
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan, penelitian ini menghasilkan beberapa
kesimpulan yaitu : Pertama, Produk education games yang digunakan sebagai media
penunjang pendidikan bagi anak dengan autisme di Yayasan Total System meliputi
jenis education games Bobby Bola, Aku Senang Sekolah dan Tebak Gambar. Ketiga
jenis education games ini memiliki konten pendidikan dan hiburan yang diminati
peserta didik; Kedua,Dalam menggunakan produk education games, anak dengan
autisme memiliki kecenderungan yang sama dalam hal perilaku bermain dengan
anak-anak normal . Perbedaan yang mencolok adalah perlunya bimbingan dan
pengawasan atas perilaku yang berlebihan dalam menanggapi stimuli yang diberikan
produk games tersebut; Ketiga, Pemberian education games bagi anak dengan
autisme dapat dilakukan dengan melakukan penyesuaian antara konten games dan
kurikulum pendidikan yang ingin dicapai; Keempat, Education games mampu
digunakan sebagai media penunjang pendidikan, jika mengacu pada data peningkatan
hasil pembelajaran pra dan pasca pemberian education games.