Keunggulan dari teknologi membran dalam pemisahan biomasa adalah tanpa menggunakan tambahan bahan kimia dan konsumsi energi yang ekonomis. Membran poli(metilmetakrilat) disintesis dengan menggunakan metoda pembalikan fasa, dengan menggunakan dimetilformamida sebagai pelarut dan air destilasi sebagai non-pelarut. Karakterisasi meliputi penentuan permeabilitas, permselektivitas, Scanning Electron Microscope (SEM), dan spekstrofotometer Fourier Transformed Infra Red (FTIR). Dari hasi penelitian diperoleh bahwa nilai permeabilitas air sebesar 5,5 Lm-2h-1bar-1 diperoleh dari membran PMMA 15 % (b/v), dengan MWCO > 10.000 Dalton. Nilai permeabilitas air dan MWCO membran menurun dengan meningkatnya konsentrasi polimer. Membran dengan PMMA 15 % (b/v), memberikan nilai rejeksi 89.64% terhadap larutan bovine serum albumin pada konsentrasi 200 ppm (pH 7), dengan fluks sebesar 8.03 Lm-2h-1. Pemisahan enzim dari crude enzim dengan membran PMMA 15 % memberikan kenaikan aktivitas spesifik hingga 21,05 U/mg protein. Data SEM memperlihatkan bahwa membran PMMA termasuk membran ultrafiltrasi berstruktur pori asimetrik.