digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP YOAD NAZRIGA SUNARTO 1-COVER.pdf


2008 TA PP YOAD NAZRIGA SUNARTO 1-BAB 1.pdf

2008 TA PP YOAD NAZRIGA SUNARTO 1-BAB 2.pdf

2008 TA PP YOAD NAZRIGA SUNARTO 1-BAB 3.pdf

2008 TA PP YOAD NAZRIGA SUNARTO 1-BAB 4.pdf

2008 TA PP YOAD NAZRIGA SUNARTO 1-BAB 5.pdf

2008 TA PP YOAD NAZRIGA SUNARTO 1-PUSTAKA.pdf

Korosi merupakan salah satu permasalahan di industri, khususnya industri perminyakan. Penggunaan senyawa inhibitor korosi merupakan salah satu alternatif untuk mencegah korosi. Senyawa turunan imidazol telah teruji dan dapat digunakan sebagai salah satu inhibitor korosi yang potensial. Senyawa ini memiliki aktivitad inhibisi korosi yang berbeda-beda bergantung pada strukturnya. Untuk memahami hubungan antara struktur dan aktivitas inhibisi korosinya, salah satu senyawa turunan imidazol disintesis, yaitu 2-(2-hidroksifenil)-4,5-difenilimidazol, disintesis menggunakan metode MAOS (Microwave Assisted Organic Synthesis). Aktivitas inhibisi korosi 2-(2-hidroksifenil)-4,5-difenilimidazol dipelajari pada berbagai konsentrasi dan suhu menggunakan metode Tafel dan EIS. Data hasil menunjukkan bahwa hubungan yang paling sesuai antara konsentrasi 2-(2-hidroksifenil)-4,5-difenilimidazol dan fraksi permukaan yang tertutupi, adalah adsorpsi isoterm Langmuir. Studi aktivitas inhibisi korosi pada berbagai konsenrasi dan suhu memberikan data termodinamika, seperti energi bebas Gibbs adsorpsi, sebesar -34,22 kJ/mol dan -32,99 kJ/mol, secara berturut-turut berdasarkan metode Tafel dan EIS, mengindikasikan bahwa mekanisme proses inhibisi korosi menggunakan 2-(2-hidroksifenil)-4,5-difenilimidazol adalah adsorpsi secara semi-kimia (semi-kemisorpsi).