digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2007 TA PP RYAN PRABOWO JAYADIKUSUMA 1-COVER.pdf


2007 TA PP RYAN PRABOWO JAYADIKUSUMA 1-BAB1.pdf

2007 TA PP RYAN PRABOWO JAYADIKUSUMA 1-BAB2.pdf

2007 TA PP RYAN PRABOWO JAYADIKUSUMA 1-BAB3.pdf

2007 TA PP RYAN PRABOWO JAYADIKUSUMA 1-BAB4.pdf

2007 TA PP RYAN PRABOWO JAYADIKUSUMA 1-BAB5.pdf

2007 TA PP RYAN PRABOWO JAYADIKUSUMA 1-PUSTAKA.pdf

Beras merupakan hasil pertanian yang paling utama di Indonesia. Hal ini disebabkan karena makanan pokok sebagian besar masyarakat Indonesia adalah nasi yang merupakan hasil olahan beras. Selain diolah sebagai nasi, pemanfaatan beras di Indonesia masih terbatas sebagai pakan ternak atau dijadikan tepung beras. Padahal masih banyak manfaat lain yang dapat diperoleh jika beras diolah menjadi rice starch. Selama ini rice starch yang digunakan di Indonesia merupakan impor dengan harga yang mahal. Oleh karena itu penelitian tentang cara memperoleh rice starch terus dilakukan. Metode yang dilakukan dalam memperoleh rice starch dari tepung beras adalah metode alkali. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun kemampuan pelaksanaan produksi starch melalui proses standar untuk kemudian menginvestigasi dan mengoptimalisasi faktor-faktor yang menentukan proses produksi starch dari tepung beras. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengisolasi rice starch dari tepung beras menggunakan metode alkali. Pada akhir penelitian dilakukan analisis kadar protein dalam produk sebagai parameter keberhasilan produksi rice starch. Kondisi optimum untuk produksi rice starch dari tepung beras adalah perendaman dalam larutan NaOH 0,4 % selama 5 jam dengan sistem pengadukan kontinu dan pencucian dengan menggunakan air untuk menetralkan pH. Hasil analisis menunjukkan bahwa metode alkali tanpa sistem pengadukan hanya dapat memisahkan protein hingga tinggal 4 % sedangkan dengan sistem pengadukan berhasil memisahkan protein hingga tinggal 0,14 %.