Lapangan Pungut terletak di Cekungan Sumatra Tengah, telah memproduksi
minyak sekitar 64.8 MMBO sejak tahun 1957 yang berasal dari reservoir
Formasi Bekasap dan Bangko berumur Miosen Bawah. Sampai saat ini terdapat
39 sumur yang telah dibor. Terjadinya penurunan tekanan reservoir mendekati
bubble point cukup mempengaruhi produksi minyak di lapangan ini. Oleh
karena itu dilakukan aplikasi injeksi air (waterflood) sejak Januari 2005 untuk
meningkatkan perolehan minyak.
Penelitian yang dilakukan di Lapangan Minyak Pungut bertujuan untuk
mempelajari karakteristik reservoir batupasir serpihan Formasi Bekasap.
Berdasarkan data dari beberapa sumur menunjukkan adanya variasi karakteristik
reservoir, terutama heterogeneitas dan penyebaran fasies yang mempengaruhi
kualitas dari reservoir. Untuk memecahkan masalah ini dilakukan analisis statik
dan dinamik yang meliputi deskripsi batuan inti bor, analisis stratigrafi, analisis
atribut seismik, pemetaan geometri dan properti reservoir dan data produksi.
Hasil pemelajaran litologi telah diidentifikasi lima asosiasi fasies sedimen yaitu
Tidal Channel, Tidal Sand Flat, Mud Flat dan Tidal Sand Bar dengan penafsiran
lingkungan pengendapan transisi (Estuarin). Secara umum, kedua reservoir B
dan C ini diendapkan dalam kondisi transgresif (Transgressive System Tract).
Dari kedua reservoir batupasir serpihan B dan C yang dipelajari, kualitas
reservoir B lebih baik dibandingkan reservoir C dilihat dari permeabilitas dan
porositas batuannya. Perbedaan ini menunjukkan heterogeneitas reservoir yang
dikontrol oleh fasies dan lingkungan pengendapannya. Validasi data teknik juga
mendukung analisis ini.
Dengan mengetahui karakteristik reservoir B dan C secara lebih baik maka
pemilihan metode/aplikasi yang tepat akan mengoptimalkan produksi minyak
sebagai suatu rencana pengembangan lapangan lebih lanjut.