digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2009 TA PP PARAMITA WARDHANI 1-COVER.pdf


2009 TA PP PARAMITA WARDHANI 1-BAB 1.pdf

2009 TA PP PARAMITA WARDHANI 1-BAB 2.pdf

2009 TA PP PARAMITA WARDHANI 1-BAB 3.pdf

2009 TA PP PARAMITA WARDHANI 1-BAB 4.pdf

2009 TA PP PARAMITA WARDHANI 1-BAB 5.pdf

2009 TA PP PARAMITA WARDHANI 1-BAB 6.pdf

2009 TA PP PARAMITA WARDHANI 1-PUSTAKA.pdf

Daerah penelitian terletak di daerah Cijarian, Pelabuhan Ratu, Jawa Barat yang secara geografis terletak pada 106 derajat 37'13''-106 derajat 40'22'' BT dan 6 derajat 58' 20''-7 derajat 00'31'' LS. Luas daerah penelitian adalah 20 km2. Pada daerah ini terdapat kandungan fosil moluska yang melimpah pada Formasi Nyalindung yang menarik untuk diteliti tentang moluska mikro yang terdapat di dalamnya. Secara urut-urutan stratigrafi, daerah penelitian dibagi menjadi lima satuan litostratigrafi tidak resmi, yaitu dari tua ke muda, Satuan Batupasir, Satuan Batugamping Terumbu, Satuan Batulempung-Batupasir, Satuan Tufa-Batupasir Tufan, dan Satuan Aluvial. Masing-masing satuan tersebut diendapkan secara selaras dengan satuan diatas dan di bawahnya kecuali Satuan Aluvial yang pengendapannya masih berlangsung hingga sekarang. Struktur yang berkembang pada daerah penelitian berupa lipatan-lipatan dan sesar naik yang berarah Barat Laut-Tenggara. Studi khusus yang dilakukan adalah menganalisa umur dan lingkungan pengendapan dari moluska mikro. Conto diperoleh dari tiga lintasan sungai, yaitu Sungai Cijarian, Sungai Cigomong dan Sungai Cijoho. Dari penelitian moluska mikro diperoleh adanya moluska mikro plankton Cavolinia aff. tridentata dan Limacina aff. retroversa australis berumur N12 (zonasi foraminifera Bolli dan Saunders). Moluska mikro benthos yang dijumpai pada Sungai Cijarian dan Cigomong berumur N12, dan moluska mikro benthos yang dijumpai pada Sungai Cijoho berumur N12-N15. Dari analisis moluska mikro benthos ternyata menunjukkan bahwa moluska mikro lebih terperinci dalam penentuan lingkungan pengendapan di bagian pasang surut jika dibandingkan dengan foraminifera. Hal ini teramati pada lintasan Sungai Cigomong dengan kehadiran moluska mikro Vitrinella cf. prominula, herpetopoma cf. pauperculus, Tomura cf. yashima, Hybochelus cancellatus orientalis, yang menunjukkan lingkungan pasang surut intertidal-subtidal.