digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TS PP NIKMAH 1-COVER.pdf

File tidak tersedia

2008 TS PP NIKMAH 1-BAB 1.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP NIKMAH 1-BAB 2.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP NIKMAH 1-BAB 3.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP NIKMAH 1-BAB 4.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP NIKMAH 1-BAB 5.pdf
File tidak tersedia

2008 TS PP NIKMAH 1-PUSTAKA.pdf
File tidak tersedia

Pemahaman yang keliru dari masyarakat umum tentang energi nuklir, khususnya tentang limbah nuklir perlu diperbaiki. Untuk memperbaiki hal ini, penyediaan dan pemberian informasi yang benar kepada masyarakat tentang berbagai aspek mengenai energi nuklir mutlak dilakukan. Analisis kebocoran limbah reaktor jenis PWR (Pressurized Water Reactor) pada tempat penyimpanan bawah tanah diharapkan dapat menjadi salah satu cara untuk memperbaiki persepsi masyarakat tentang energi nuklir.Limbah reaktor nuklir yang dianalisis adalah nuklida yang berumur paroh panjang (lebih dari 1000 tahun). Analisis ini menggunakan metode numerik Runge-Kutta 4 dengan bahasa pemrograman Delphi 7 yang dikembangkan secara mandiri oleh penulis. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada selang waktu 0 - 200.000 tahun, nuklida yang jumlahnya dominan selain Uranium 238 adalah Uranium 235 dan Uranium 236, sedangkan nuklida yang toksisitasnya dominan adalah Plutonium 239, Plutonium 240 dan Plutonium 242. Jumlah total tidak banyak berubah karena 93 % adalah uranium 238 yang umur parohnya sangat lama (4,6 milyar tahun). Toksisitas total setelah 200.000 tahun menjadi 0,52 % toksisitas semula. Hal ini sesuai konsep peluruhan yaitu semakin lama, jumlah nuklida dan tingkat toksisitas menjadi semakin berkurang. Nuklida yang jumlahnya dominan tidak selalu mempunyai tingkat toksisitas yang tinggi.