2008 TA PP MOHAMAD HAMZAH NURFALAH 1-COVER.pdf
2008 TA PP MOHAMAD HAMZAH NURFALAH 1-BAB 1.pdf
2008 TA PP MOHAMAD HAMZAH NURFALAH 1-BAB 2.pdf
2008 TA PP MOHAMAD HAMZAH NURFALAH 1-BAB 3.pdf
2008 TA PP MOHAMAD HAMZAH NURFALAH 1-BAB 4.pdf
2008 TA PP MOHAMAD HAMZAH NURFALAH 1-BAB 5.pdf
2008 TA PP MOHAMAD HAMZAH NURFALAH 1-PUSTAKA.pdf
Konsentrasi penduduk di kawasan perkotaan terus meningkat secara pesat, akan tetapi apabila dilihat dalam skala yang lebih kecil, fenomena yang terjadi adalah perpindahan penduduk ke kawasan pinggiran perkotaan. Di negara maju seperti Amerika, perkembangan struktur kota kearah kawasan pinggiran ini juga dibentuk oleh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, dimana pelaku usaha mulai memilih lokasi di kawasan pinggiran karena berbagai keunutungannya yang ditawarkan tanpa perlu merasa khawatir akan kehilangan kesempatan yang diberikan oleh kawasan pusat kota karena dapat dibantu dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi. Di lain pihak di negara maju mulai dikenal kelompok pekerja yang tidak memiliki ikatan yang kuat dengan tempatnya bekerja, yang disebut dengan kelompok pekerja conitngent. Perkembangan teknologi informasi yang semakin pesat ternyata dapat dimanfaatkan dengan baik oleh kelompok pekerja ini untuk menggantikan pergerakan bekerja. Pergerakan bekerja penduduk kawasan pinggiran di kota-kota negara maju mulai digantikan oleh pergerakan informasi, dan kelompok pekerja ini yang paling berpotensi untuk menggunakannya.Pertumbuhan kawasan perkotaan secara horisontal hingga kawasan pinggiran yang tidak terkendali ini merupakan masalah serius di negara berkembang, terutama karena masih kuatnya daya tarik pusat kota untuk bekerja sehingga menimbulkan masalah commuting. Kota Bandung sebagai salah satu kota besar, berpotensi untuk terpengaruh isu global seperti penggunaan teknologi informasi dan komunikasi, oleh karena itu diperlukan pengetahuan akan perkembangan kelompok pekerja contingent di kawasan pinggiran Kota Bandung terutama wilayah pengembangan Ujungberung dan karakteristik-karakteristiknya, dan bagaimana pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap kelompok pekerja tersebut terhadap perubahan pergerakan bekerja di Kota Bandung sebagai terobosan untuk menangani persoalan commuting ini.Penelitian ini akan mencoba mengetahui karakteristik pergerakan dan karakteristik penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pekerja contingent untuk kemudian dibandingkan dengan kelompok pekerja non contingent. Penelitian ini merupakan studi awal untuk melihat pengaruh perkembangan teknologi informasi dan komunikasi terhadap kelompok pekerja contingent, sehingga digunakan pengelompokkan kelompok pekerja contingent yang luas.Dari hasil analisis ditemukan bahwa kelompok pekerja contingent di WP Ujungberung memiliki karakteristik waktu, jarak,dan ongkos perjalanan ke tempat bekerja yang lebih kecil dibandingkan dengan kelompok pekerja non contingentd dimana sebagian besar kelompok pekerja ini telah melakukan usaha bekerjanya di kawasan pinggiran Kota Bandung. Tidak ditemukan perbedaan karakteristik tingkat pendapatan dan pendidikan pada kedua kelompok pekerja ini. Meskipun demikian, belum ditemukan perbedaan karakteristik penggunaan teknologi informasi dan komunikasi pada kedua kelompok pekerja ini. Teknologi informasi dan komunikasi belum digunakan secara optimal untuk keperluan bekerja. Budaya tatap muka masih menjadi alasan utama penyebab munculnya karakteristik ini. Pengetahuan akan perkembangan kelompok pekerja ini dapat menjadi masukan bagai pemerintah kota dan pelaku usaha dalam mengembangkan kegiatan perekonomian perkotaan.