digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP MARIA ANJELINA 1-COVER.pdf


2008 TA PP MARIA ANJELINA 1-BAB 1.pdf

2008 TA PP MARIA ANJELINA 1-BAB 2.pdf

2008 TA PP MARIA ANJELINA 1-BAB 3.pdf

2008 TA PP MARIA ANJELINA 1-BAB 4.pdf

2008 TA PP MARIA ANJELINA 1-BAB 5.pdf

2008 TA PP MARIA ANJELINA 1-BAB 6.pdf

2008 TA PP MARIA ANJELINA 1-PUSTAKA.pdf

Telah diketahui bahwa kecambah kacang hijau (Vigna radiata L.(Wil)) banyak mengandung vitamin E, tetapi belum banyak dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai pemanfaatannya dalam sediaan farmasi. Untuk meningkatkan stabilitas antioksidan dan penetrasinya ke dalam kulit maka perlu dilakukan modifikasi formula, salah satunya dengan pembentukan mikroemulsi. Tujuan penelitian ini adalah mengembangkan formulasi mikroemulsi antioksidan dari ekstrak kecambah kacang hijau (EKCH) dan melakukan uji aktivitas antioksidannya secara in vitro. Mikroemulsi dibuat dengan basis minyak kelapa murni menggunakan surfaktan Tween 80, kosurfaktan etanol 95%, dan gliserin sebagai humektan. Dilakukan optimasi penambahan Tween 80 dan etanol 95% untuk mendapatkan mikroemulsi yang jernih. EKCH ditambahkan ke dalam mikroemulsi sebelum proses pembuatan. Dilakukan evaluasi formula meliputi penentuan pH, viskositas, freezethaw, dan persen peredaman 2,2-difenil-1-pikrilhidrazil setelah penyimpanan di climatic chamber selama 28 hari. Basis mikroemulsi yang stabil dan transparan diperoleh dengan Tween 80 : etanol 95% 3 : 1 yang dapat mengakomodasi minyak sebanyak 12%. Hasil evaluasi pH dan freeze thaw menunjukkan sediaan tetap stabil hingga penyimpanan selama 28 hari, sedangkan viskositas yang dihasilkan cenderung meningkat. Penambahan ekstrak kecambah yang mengandung vitamin E 0.5% menyebabkan penurunan jumlah minyak yang dapat diakomodasi menjadi 8%. Aktivitas antioksidan dalam ekstrak kecambah kacang hijau lebih tinggi dibandingkan terhadap aktivitas antioksidan vitamin E sintetik.