Studi ini menelaah apakah transformasi strategis yang dimulai pada 2021 secara terukur meningkatkan kesehatan keuangan PT NPLC, sebuah perusahaan CEPlogistik di Asia Tenggara, selama periode 2015–2024. Sebelum perubahan, profitabilitas bertumpu pada keuntungan non-operasional, CAGR pendapatan tumbuh lebih lambat dibandingkan CAGR biaya, dan arus kas operasi sering bergejolak atau negative, menandakan kelemahan struktural yang memicu inisiatif transformasi. Penelitian ini menguji apakah transformasi tersebut memperkuat profitabilitas dan stabilitas, meningkatkan efisiensi dan pembentukan kas, mengubah valuasi serta biaya modal, dan menurunkan risiko kesulitan keuangan (distress).
Studi ini menggunakan desain metode campuran dominan kuantitatif, di mana komponen kuantitatif berfungsi sebagai kerangka analisis utama, sedangkan analisis kualitatif berperan menjelaskan dan memberikan konteks. Diagnosis keuangan berbasis analisis kuantitatif multi-model menjadi dasar bukti utama, yang menggambarkan perubahan perusahaan pada profitabilitas, efisiensi, valuasi, dan risiko. Komponen kualitatif yang terdiri dari PESTEL, SWOT, dan Porter’s Five Forces melengkapi analisis dengan menafsirkan hasil kuantitatif, mengidentifikasi faktor eksternal dan internal yang mungkin memengaruhi perubahan tersebut, serta menerjemahkan temuan empiris menjadi wawasan strategis yang dapat ditindaklanjuti. Integrasi ini memungkinkan pemahaman yang lebih komprehensif atas kinerja keuangan yang terukur beserta faktor-faktor pendorong yang mendasarinya.
Secara keseluruhan, transformasi ini menghasilkan peningkatan solvabilitas dan profitabilitas. Namun, produktivitas aset dan kecepatan konversi kas masih menjadi kesenjangan eksekusi yang signifikan. Analisis kualitatif menghubungkan seluruh hasil studi ini terhadap isu-isu operasional dan merumuskan rencana strategis TOWS beserta target KPI untuk mempertahankan perbaikan dan mengatasi kesenjangan efisiensi.
Perpustakaan Digital ITB