Teknologi daur ulang limbah merupakan solusi tepat dalam menangani kelangkaan
air bersih saat ini. Efluen IPAL Bojongsoang di Bandung merupakan salah satu
potensi daur ulang air limbah jika ditambahkan pengolahan lebih lanjut dengan
menggunakan constructed wetland. Dengan menggunakan media seperti tanah, pasir,
kerikil dan menambahkan tanaman Typha latifolia dan Scirpus grossus serta sistem
aerasi parameter seperti BOD/COD dapat tersisihkan dengan sangat baik dengan
efisiensi 80-90%, namun tidak untuk penyisihan nitrogen dan fosfat yang baru
mencapai 50-60%. Modifikasi dilakukan dengan tiga tahapan pengolahan yaitu tahap
I untuk penyisihan BOD/COD dengan Typha latifolia ditambah aerasi dan tahap II
untuk penyisihan nitrogen dan fosfat dengan Scirpus grossus dengan dan tanpa aerasi
dan tahap III ditujukan untuk melengkapi penyisihan nitrogen melalui proses
denitrifikasi dengan Glycine max dan tanpa aerasi. Didapatkan hasil bahwa terjadi
peningkatan efisiensi penyisihan baik nitrogen maupun fosfat hingga mencapai 80-
99%. Proses aerasi dan kombinasi tanaman (T.latifolia, S.grossus, G.max) serta
pengolahan bertahap terbukti memberikan pengaruh dalam penyisihan nitrogen dan
fosfat. Digunakan pola aliran PFR untuk menentukan kinetika penyisihan nitrogen
dan fosfat dan didapatkan konstanta reaksi penyisihan (k) untuk total nitrogen dari
tahap I,II,III adalah 0,66/hari; 0,36/hari; 0,33/hari dan untuk total fosfat nilai k dari
tahap I,II,III adalah 0,81/hari; 0,44/hari; 0,41/hari .
Perpustakaan Digital ITB