BAB I Tengku Ghassany [37020008]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB II Tengku Ghassany [37020008]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB III Tengku Ghassany [37020008]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB IV Tengku Ghassany [37020008]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB V Tengku Ghassany [37020008]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB VI Tengku Ghassany [37020008]
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Noor Pujiati.,S.Sos
» Gedung UPT Perpustakaan
Sumatera merupakan Pulau di Indonesia yang memiliki keberagaman warisan
budaya yang dipertahankan. Salah satunya adalah kain tenun atau wastra.
Dalam Sanskerta, wastra diartikan sebagai sehelai kain yang diproduksi
dengan menggunakan peralatan, bahan, dan struktur kain tradisional
berdasarkan adat. Wastra Sumatera memiliki beberapa keunikan, antara lain,
memiliki motif pucuk rebung yang berbentuk geometris pada wastra tenun
Siak Sri Indrapura. Ragam motif pucuk rebung pada wastra tenun Siak Sri
Indrapura merujuk pada berbagai dimensi makna, yakni spiritual,
translingual, dan kebudayaan. Wastra tenun Siak Sri Indrapura dengan motif
khas pucuk rebung diawali dari genus tenun Terengganu. Percampuran
kebudayaan Terengganu dan Siak Sri Indrapura memiliki karakteristik khas.
Berdasarkan dari latar belakang dan keunikan di atas, penelitian ini dibatasi
pada struktur motif, aspek tematik motif, dan transformasi tenun Siak Sri
Indrapura. Untuk menganalisis permasalahan tersebut digunakan metode
penelitian transformasi estetik-tematik dan intertekstualitas. Langkah kerja
dalam metode ini adalah; (1) Analisis struktur estetik pada bentuk dasar
(geometris) yang terdapat dalam sehelai kain tenun Siak Sri Indrapura dalam
rentan waktu 1889 – 2024. (2) Analisis kontekstual (Latar belakang budaya)
pada motif pucuk rebung tenun Siak Sri Indrapura. (3) Analisis transformasi
tenun Siak Sri Indrapura dengan teks-teks terdahulu (perubahan dan
pergeseran) kontekstual.
Berdasarkan langkah kerja metode tersebut di temukan beberapa hal menarik,
antara lain, relasi antar struktur motif menghasilkan pola sebagai kepala kain.
Struktur motif pucuk rebung geometris segitiga sama kaki dipertahankan
sebagai motif khas dari Siak Sri Indrapura hingga saat ini. Di balik struktur
tersebut ditemukan tema tentang kesuburan budaya yang kokoh berdiri di atas
segitiga sama kaki sebagai penanda semiotik tentang fondasi budaya. Makna
pada masa Kerajaan Siak Sri Indrapura adalah representasi dari pengarajin
(Masajo) yang memberikan harapan dan doa pada tiap tenunan yang
diciptakan. Dalam periode masa kini tenun bertransformasi baik dari makna,
fungsi dalam budaya, dan estetik beradapatasi dengan kultur masa kini.
Penelitian ini berkontribusi untuk memberikan pedoman dalam meneliti
motif-motif lainnya. Di samping itu, penelitian ini juga berkontribusi dalam
upaya menggali dan memahami nilai wastra beserta sejarah dan nilai estetik
yang terkandung didalamnya. Perlu di pahami bahwa dalam setiap perjalanan
transformasi sejarah tetap memiliki nilai adat sebagai acuan tenun Siak Sri
Indrapura dengan motif pucuk rebung yang bertahan dalam kurun 1889
hingga 2024.
Perpustakaan Digital ITB