COVER Nafira Fatikha Aulia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Nafira Fatikha Aulia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Nafira Fatikha Aulia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Nafira Fatikha Aulia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Nafira Fatikha Aulia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Nafira Fatikha Aulia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Nafira Fatikha Aulia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
LAMPIRAN Nafira Fatikha Aulia
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Irwan Sofiyan
» Gedung UPT Perpustakaan
Indonesia terletak di garis khatulistiwa sehingga menerima intensitas sinar ultraviolet (UV)
yang tinggi sepanjang tahun. Intensitas sinar ini berpotensi merusak struktur kulit dan
memicu terjadinya photoaging. Telah banyak dikembangkan kosmetik untuk menghambat
photoaging memanfaatkan senyawa aktif. Namun, penggunaan jangka panjang dari
senyawa tersebut dapat menyebabkan efek samping seperti iritasi. Oleh karena itu,
diperlukan alternatif kosmetik yang lebih aman melalui eksplorasi produk kosmetik
berbasis bahan alam. Salah satu pendekatan yang menjanjikan adalah PDEN (plant derived
exosome-like nanoparticles) sebagai agen nanokosmetik karena memiliki biokompatibilitas
tinggi, imunogenitas rendah, dan dapat diproduksi secara ekonomis. Aloe vera diketahui
memiliki berbagai manfaat terapetik seperti antioksidan dan sifat anti-aging. Penelitian ini
bertujuan untuk mengeksplorasi potensi PDEN dari Aloe vera. sebagai agen nanokosmetik
melalui karakterisasi, uji anti-photoaging, uji antioksidan, serta uji migrasi sel. PDEN Aloe
vera diisolasi dengan cara dihomogenisasi, sentrifugasi bertingkat, presipitasi PEG6000
(Polyethylene Glycol 6000), dan filtrasi. Karakterisasi menggunakan TEM (Transmission
Electron Microscope), PSA (Particle Size Analyzer), dan NTA (Nanoparticle Tracking
Analysis) menunjukkan PDEN berbentuk bulat dengan ukuran rata-rata 171 nm, ukuran
modal 133 nm, dan konsentrasi 5.4×107 partikel/mL. Konsentrasi protein PDEN Aloe vera
berdasarkan BCA (Bicinchoninic Acid assay) berkisar 156,44 ± 34,55 ug/mL. Uji
sitotoksisitas menunjukkan PDEN Aloe vera tidak bersifat toksik pada sel 1BR3 dan
cenderung proliferatif pada konsentrasi 80 ?g/mL dan 100 ?g/mL (p<0,01). PDEN Aloe
vera telah terinternalisasi pada 3 jam dan terakumulasi lebih intens pada 6 jam.
Berdasarkan ROS (Reactive Oxygen Species) assay, diketahui PDEN Aloe vera mampu
menurunkan ROS dengan signifikan pada konsentrasi 40 ?g/mL dan 80 ?g/mL (p<0.05).
Berdasarkan ICC (Immunocytochemistry) Collagen 1, PDEN Aloe vera diketahui mampu
menjaga keberadaan struktur kolagen tipe 1 pada lini sel 1BR3. Sementara itu, hasil ELISA
(Enzyme-Linked Immunosorbent Assay) tidak menunjukkan perbedaan produksi Kolagen-1
yang signifikan secara statistik di antara semua kelompok uji (p>0,05), meskipun secara
deskriptif kelompok perlakuan 40 ?g/mL menunjukkan rerata konsentrasi kolagen tertinggi.
Meskipun tidak menunjukkan peningkatan signifikan secara statistik dibandingkan dengan
kontrol, uji migrasi sel fibroblas mengindikasikan bahwa PDEN Aloe vera memiliki efek
pada migrasi sel yang dibuktikan dengan perbedaan yang signifikan antara konsentrasi 40
?g/mL dan 80 ?g/mL pada pengamatan 60 jam (p<0.05). Dapat disimpulkan bahwa PDEN
Aloe vera aman terhadap sel fibroblas, mampu menurunkan ROS, dan mempertahankan
kolagen tipe I. Pada uji migrasi, tidak ditemukan peningkatan signifikan dibanding kontrol,
meskipun terdapat indikasi perbedaan antar konsentrasi pada 60 jam. Dapat disimpulkan
bahwa PDEN Aloe vera aman bagi sel fibroblas dan menunjukkan potensi kuat sebagai
agen anti-photoaging. Potensi utamanya dibuktikan melalui aktivitas antioksidan yang
signifikan dalam menekan stres oksidatif dan kemampuannya dalam memelihara kolagen 1
pasca paparan UVB. Walaupun peningkatan kuantitas kolagen dan laju migrasi sel secara
umum belum menunjukkan perbedaan signifikan dibandingkan kontrol, hal ini memberikan
dasar yang kuat untuk pengembangan lebih lanjut sebagai nanokosmetik.
Perpustakaan Digital ITB