Performa alat gali mekanis memiliki peranan signifikan dalam ketepatan
penjadwalan proyek dan efisiensi perencanaan biaya. Penelitian ini bertujuan
menganalisis performa alat gali mekanis yang disimulasikan menggunakan smallscale
linear rock cutting tests (core-cutting tests) berbasis laboratorium. Pengujian
dilakukan pada sampel claystone, sandstone, siltstone, dan shalestone yang
memiliki diameter 60 mm dan panjang 200 mm. Variasi kedalaman yang digunakan
1, 3, 5 dan 7 mm. Gaya potong (Fc) yang diamati melalui loadcell menjadi basis
perhitungan Energi Spesifik (SE). Semakin kecil nilai SE, maka pemotongan
batuan akan semakin efisien. Perhitungan SE dilakukan melalui tiga metode, yaitu
pendekatan numerik, empiris, dan pengamatan laboratorium. Setelah dilakukan uji
pemotongan, fragmentasi akan dikumpulkan dan dilakukan uji ayak (sieve test).
Coarseness index (CI) dihitung sebagai parameter yang merepresentasikan
distribusi ukuran dari fragmentasi batuan. Selanjutnya, dilakukan analisis bentuk
fragmentasi dengan menggunakan grafik klasifikasi Sneed & Folk (1958) dan
Zingg (1935). Ditemukan adanya korelasi positif antara kekuatan batuan dengan
nilai Fc. Pada penelitian ini, model Evans (1965) berhasil memprediksi kekuatan
batuan untuk litologi shalestone dan siltstone. Nilai CI berbanding lurus dengan
penambahan kedalaman pemotongan (d). Sebanyak 69% fragmentasi yang
dianalisis berbentuk Very-Platy. Harapannya, penelitian ini akan menambah
wawasan mengenai pemotongan batuan di Indonesia. Sehingga dapat diaplikasikan
lebih lanjut untuk pengujian skala besar pada operasi penambangan sesungguhnya.
Perpustakaan Digital ITB