digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Performa alat gali mekanis memiliki peranan signifikan dalam ketepatan penjadwalan proyek dan efisiensi perencanaan biaya. Penelitian ini bertujuan menganalisis performa alat gali mekanis yang disimulasikan menggunakan smallscale linear rock cutting tests (core-cutting tests) berbasis laboratorium. Pengujian dilakukan pada sampel claystone, sandstone, siltstone, dan shalestone yang memiliki diameter 60 mm dan panjang 200 mm. Variasi kedalaman yang digunakan 1, 3, 5 dan 7 mm. Gaya potong (Fc) yang diamati melalui loadcell menjadi basis perhitungan Energi Spesifik (SE). Semakin kecil nilai SE, maka pemotongan batuan akan semakin efisien. Perhitungan SE dilakukan melalui tiga metode, yaitu pendekatan numerik, empiris, dan pengamatan laboratorium. Setelah dilakukan uji pemotongan, fragmentasi akan dikumpulkan dan dilakukan uji ayak (sieve test). Coarseness index (CI) dihitung sebagai parameter yang merepresentasikan distribusi ukuran dari fragmentasi batuan. Selanjutnya, dilakukan analisis bentuk fragmentasi dengan menggunakan grafik klasifikasi Sneed & Folk (1958) dan Zingg (1935). Ditemukan adanya korelasi positif antara kekuatan batuan dengan nilai Fc. Pada penelitian ini, model Evans (1965) berhasil memprediksi kekuatan batuan untuk litologi shalestone dan siltstone. Nilai CI berbanding lurus dengan penambahan kedalaman pemotongan (d). Sebanyak 69% fragmentasi yang dianalisis berbentuk Very-Platy. Harapannya, penelitian ini akan menambah wawasan mengenai pemotongan batuan di Indonesia. Sehingga dapat diaplikasikan lebih lanjut untuk pengujian skala besar pada operasi penambangan sesungguhnya.