digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Abstrak
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha

Laporan TA
PUBLIC Open In Flipbook Nugi Nugraha Ringkasan

Ikan lele, sebagai komoditas akuakultur vital di Indonesia, kini menghadapi ancaman serius dari kontaminasi mikroplastik. Penelitian ini secara kuantitatif menghubungkan kondisi infrastruktur budidaya dengan tingkat kontaminasi, mengevaluasi kondisi infrast, dan merumuskan kriteria pencegahan yang efektif. Metode riset melibatkan observasi lapangan, wawancara, dan pengambilan sampel air serta ikan (usus dan daging) di sekitar Sungai Citarum. Sampel diisolasi menggunakan metode oksidasi Fenton dan flotasi ZnCl2 untuk menghilangkan bahan organik dan memisahkan mikroplastik berdasarkan densitasnya, kemudian diidentifikasi dan diklasifikasikan berdasarkan bentuk, ukuran, dan warna menggunakan mikroskop cahaya binokuler. Hasil menunjukkan dominasi mikroplastik berbentuk fiber dan fragmen berwarna hitam dan transparan. Ikan lele berukuran kecil (4-6 cm) menunjukkan konsentrasi mikroplastik yang jauh lebih tinggi dibandingkan ikan lele yang lebih besar (7-9 cm), dengan partikel 0–100 ?m paling dominan di jaringan daging, mengindikasikan kemungkinan translokasi partikel berukuran sangat kecil. Praktik budidaya hanya memenuhi 50,67% terhadap standar (FAO, PERMEN KP 22/2024, SNI 6418.3:2014). Infrastruktur yang buruk, terutama penggunaan terpal sebagai alas kolam, secara langsung meningkatkan kontaminasi fiber. Oleh karena itu, studi ini merekomendasikan penerapan kriteria infrastruktur yang lebih ketat, mencakup material kolam tahan degradasi, sistem filtrasi air, manajemen limbah terstruktur, dan edukasi berkelanjutan bagi pembudidaya.