Pengelolaan air yang berkelanjutan menjadi hal yang krusial dalam menjawab
tantangan global terkait deplesi sumber daya alam dan perubahan iklim. Penerapan
ini dapat dimulai dari lingkungan terkecil, seperti rumah, sekolah, kantor,
universitas, hingga pemerintah. Universitas menjadi faktor pendorong dalam
pengembangan pengetahuan dan contoh bagi lingkungan lainnya. Oleh karena itu,
perlu dilakukan penilaian dan evaluasi dalam pengelolaan air yang berkelanjutan
pada universitas untuk menghasilkan rekomendasi dalam optimalisasi pengelolaan
air yang berkelanjutan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai tingkat
penerapan air yang berkelanjutan di ITB menggunakan kuesioner UI (Universitas
Indonesia) GreenMetric, mengidentifikasi faktor pendorong dan penghambat dalam
menerapkan konsep pengelolaan air yang berkelanjutan pada universitas, serta
memberikan rekomendasi agar penerapan pengelolaan air yang berkelanjutan dapat
berjalan optimal dan aman. Pengambilan data dilakukan melalui wawancara,
observasi, pengukuran lapangan, hingga kuesioner, sedangkan pengolahan data
menggunakan metode penilaian dari UI GreenMetric dan metode Analytical
Hierarchy Process (AHP) untuk memberikan rekomendasi dalam optimalisasi
penerapan pengelolaan air yang berkelanjutan. Didapatkan skor dalam penerapan
pengelolaan air yang berkelanjutan di kampus ITB sebesar 550 dari 1.000. Adapun
faktor pendorong dalam penerapan air yang berkelanjutan adalah peran dan
wewenang pemangku kepentingan, beban biaya air bersih ke pihak ketiga
berkurang, dan lainnya. Sedangkan faktor penghambat adalah keterbatasan dana,
lahan, hingga pemilihan teknologi yang masih konvensional. Rekomendasi dalam
penerapan air yang berkelanjutan di lingkup universitas berupa analisis keuangan
proyek dengan NPV dan BCR, pelatihan bagi pimpinan, studi kelayakan, advokasi
kebijakan, implementasi Water Safety Plan, dan penerapan teknologi sederhana
seperti Rain Water Harvesting (RWH).
Perpustakaan Digital ITB