Indonesia merupakan salah satu negara kepulauan yang cukup besar dan cukup luas yang ada Dunia dengan jumlah pulau mencapai ±17.000 Pulau, dan luas lautan NKRI sebesar 6,4 juta ????????2, menjadikan transportasi laut berperan penting dalam mendukung sistem logistik nasional. Di Indonesia hingga tahun 2020 tercatat sudah memiliki sebanyak ±3.100 pelabuhan, Berdasarkan peraturan pemerintah No.61 tahun 2009 tentang penetapan Rencana Induk Pelabuhan Nasional (RIPN), pelabuhan dikelompokan menjadi 4 herarki, yaitu pelabuhan utama, pelabuhan pengumpul, pelabuhan pengumpan regional, dan pelabuhan pengumpan lokal. Salah satu pelabuhan di Indonesia adalah pelabuhan Teluk Lamong Surabaya, yang dikenal sebagai pelabuhan semi-otomatis pertama di Indonesia. Penerapan teknik otomatisasi dipandang sebagai salah satu solusi untuk meningkatkan efisiensi operasional pelabuhan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan menggunakan waktu kerja alat sebagai parameter yang akan dimasukan dalam model simulasi menggunakan software Simulink, pembuatan model simulasi hanya mencangkup 1 sesi untuk 1 hari yaitu selama 8 jam waktu operasional di Pelabuhan dan hanya memodelkan untuk 1 proses, yaitu proses bongkar, yang dimulai dari proses di dermaga hingga proses di Lapangan penumpukan. Dari proses pengambilan data dan hasil analisis yag telah dilakukan dapat diketahui bahwa waktu bongkar muat kapal terpadat di Pelabuhan Teluk lamong surabaya sesuai dengan hasil pengambilan data yang telah dilakukan yaitu pada pukul 16:00 – 00:00. Selain itu dketahui bahwa waktu efektif kerja alat yang digunakan adalah 41% dari total waktu kerja untuk tiap sesi (8 Jam), dimana dari total 8 jam kerja, efektif waktu kerja alat hanyalah 3,3 jam. Perbandingan utilitas hasil eksisting dan pengembangan model dengan selisih tertinggi yaitu 28% pada STS 8, dan 17,45% pada ASC 3, Dimana throughtput dari hasil pengembangan model lebih besar daripada throughput hasil eksisting. Dari analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa pengemangan model simulasi dapat diketahui bahwa rencana perpanjangan dermaga dapat dilakukan di Pelabuhan Teluk Lamong Surabaya apabila throughput pada alat meningkat, yang mana fungsi dari perpanjang dermaga tersebut dapat digunakan untuk menambahkan unit STS pada dermaga agar dapat membantu proses unloading yang padat pada dermaga.
Perpustakaan Digital ITB