Harga karet TSR20 memiliki volatilitas tinggi dan dinamika yang dipengaruhi
faktor pasar global, sehingga menyulitkan pengambilan keputusan taktis seperti
perencanaan inventori dan penetapan kontrak jangka pendek. Penelitian ini
mengusulkan kerangka peramalan hibrida satu bulan ke depan yang
menggabungkan Long Short-Term Memory (LSTM) sebagai peramal utama
dengan Support Vector Regression (SVR) untuk koreksi residual. Akurasi dipacu
melalui optimasi hyperparameter menggunakan dua metaheuristik—Particle
Swarm Optimization (PSO) dan Simulated Annealing (SA). Alur kerja mencakup:
praproses data harga mingguan TSR20, pembentukan sekuens input LSTM untuk
menangkap struktur temporal (tren, musiman, autokorelasi), pelatihan LSTM
baseline, perhitungan residual (selisih antara realisasi dan prediksi LSTM),
rekayasa fitur teknikal untuk memodelkan struktur residual, pelatihan SVR pada
residual, serta integrasi koreksi sehingga prediksi akhir merupakan penjumlahan
keluaran LSTM dan estimasi residual SVR. Evaluasi dilakukan secara berurutan
(train–validation–test) dengan metrik RMSE, MAE, MAPE, dan R2, serta
perbandingan antar-varian (baseline vs. hibrida dan PSO vs. SA).
Hasil eksperimen menunjukkan bahwa pendekatan hibrida konsisten meningkatkan
kinerja dibanding LSTM baseline (RMSE 12,58; MAE 10,32; MAPE 5,77; R2 0,44
pada data uji). Optimasi hyperparameter berperan penting: varian berbasis PSO
menurunkan galat uji hingga kisaran RMSE ±8,6–9,0 dan MAE ±6,7–7,0,
sedangkan SA berada di kisaran RMSE ±10,7–10,8 dan MAE ±8,58–8,69.
Peningkatan ini terutama datang dari kemampuan SVR memanfaatkan pola residual
yang masih terstruktur (mis. sisa autokorelasi dan pergeseran waktu singkat)
sehingga memperbaiki ketepatan timing dan amplitudo pada horizon satu bulan.
Analisis sensitivitas mengindikasikan bahwa kombinasi unit LSTM, laju belajar,
ukuran batch, epoch, dropout, serta parameter SVR (C, ?, dan kernel) yang ditata
melalui PSO cenderung menghasilkan trade-off bias–varians yang lebih stabil
daripada SA pada dataset ini.
Perpustakaan Digital ITB