PLTP Gunung Salak Unit 3 telah beroperasi selama 28 tahun sejak tahun 1997
dengan kapasitas terpasang 60 MWe, sehingga kinerja pembangkit yang optimal
dibutuhkan untuk mempertahankan produksi listrik secara berkelanjutan.
Optimalisasi pembangkit dapat dilakukan dari sisi hulu melalui pengaturan strategi
produksi dan injeksi, ataupun dari sisi hilir melalui pengaturan strategi operasi dan
pemeliharaan, serta pemilihan rancangan peralatan pembangkit. Rancangan Gas
Removal System (GRS) yang digunakan pada PLTP Gunung Salak Unit 3 saat ini
adalah sistem multistage SJE (Steam Jet Ejector) dengan 3 tingkat ejektor.
Kecenderungan kandungan NCG (Non-Condensable Gas) yang meningkat, studi
mengenai prediksi kenaikan kandungan NCG di lapangan Awibengkok Salak, dan
hasil uji kinerja GRS menjadi latar belakang penelitian untuk meningkatkan
kemampuan GRS melalui pemilihan rancangan GRS yang optimal.
Penelitian dilakukan dengan memodelkan heat and mass balance proses PLTP
Gunung Salak Unit 3 pada beban penuh 60 MWe menggunakan perangkat lunak
Aspen HYSYS® V14 dan menyimulasikan rancangan GRS hybrid dengan 2 variasi
konfigurasi pada kandungan NCG 0,7 % wt hingga 1,5 % wt. Selanjutnya, hasil
simulasi dari setiap rancangan GRS dianalisis berdasarkan aspek termodinamika
dan ekonomi. Parameter kinerja termodinamika yang diamati adalah output daya
listrik pada skenario laju alir massa uap konstan, dan nilai konsumsi uap spesifik
pada skenario output daya listrik konstan. Sedangkan kinerja ekonomi ditentukan
dengan menghitung Net Present Value (NPV) pembangkit untuk operasi selama 30
tahun ke depan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rancangan GRS hybrid 2 tingkat
menghasilkan daya listrik netto yang paling tinggi, memiliki konsumsi uap spesifik
netto yang paling rendah, serta menghasilkan keuntungan NPV paling tinggi
dibandingkan GRS sistem multistage SJE eksisting dan sistem hybrid 3 tingkat.
Kesimpulan dari penelitian ini adalah GRS sistem hybrid 2 tingkat merupakan
rancangan GRS yang optimal untuk diterapkan di PLTP Gunung Salak Unit 3
maupun PLTP single flash dengan GRS sistem hybrid lainnya di Indonesia.
Perpustakaan Digital ITB