digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2025 MARVINA YOUNG ABSTRAK
PUBLIC Open In Flipbook Dwi Ary Fuziastuti

Indonesia merupakan negara yang rentan terhadap bencana alam, terutama bencana alam gempa bumi tektonik. Apabila terjadi suatu gempa bumi, selain dapat saja mengakibatkan korban jiwa, dapat juga mengakibatkan terjadinya kerugian finansial yang sangat besar. Dalam praktik, dana cadangan bencana alam yang dimiliki pemerintah tidak sebanding dengan rerata kerugian finansial per tahun akibat bencana alam, sehingga diperlukan strategi pembiayaan risiko bencana alam. Penelitian ini bertujuan untuk menunjukkan suatu cara menerapkan metode optimisasi investasi multiobjektif untuk membangun dana cadangan seiring berjalannya waktu agar tersedia dana untuk membiayai kerugian finansial akibat bencana gempa bumi. Penelitian ini menggunakan data historis harga saham dari Yahoo Finance untuk emiten yang terpilih dari Indeks LQ45, dengan periode pengamatan dari Maret 2010 hingga Juni 2025, tidak termasuk periode pandemi COVID-19 untuk menghindari volatilitas data yang ekstrem. Model ARIMA digunakan untuk memprakirakan imbal hasil bulanan selama satu tahun ke depan. Hasil prakiraan kemudian digunakan untuk melakukan optimisasi portofolio multiobjektif yang bertujuan memaksimalkan imbal hasil dan meminimalkan risiko, yang diselesaikan menggunakan algoritma NSGA-II. Hasil simulasi investasi saham menunjukkan bahwa risiko agresif menghasilkan imbal hasil kumulatif tertinggi mencapai 67.18%. Hasil investasi dari saham dan obligasi yang terkumpul selama satu tahun dapat membiayai hingga 4.72% dari target retensi optimal kerugian tersebut.