Dokumen Asli
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Dessy Rondang Monaomi
» Gedung UPT Perpustakaan
Dorongan menuju Net Zero Emission 2060 dan target bauran EBT 48 persen pada 2030 menempatkan sumber berbasis konverter, baik Grid Forming maupun Grid Following sebagai tulang punggung penyediaan energi listrik. Di tengah pergeseran sistem tenaga menuju dominasi konverter, dibutuhkan cara yang objektif dan praktis untuk mengukur margin interkoneksi tanpa harus membuka model internal perangkat. Tugas akhir ini menyajikan alur kerja impedance-based analysis yang utuh untuk menilai kestabilan sambungan inverter dan jaringan dengan fokus pada kuantisasi jarak terhadap titik kritis pada plot Nyquist dan keterbacaan fitur pada kurva Bode sebagai indikator margin fasa dan gain. Kerangka dimulai dari pemodelan impedansi pada kerangka dq, dilanjutkan transformasi ke urutan positif dan negatif agar kopling silang termetakan, serta perumusan rasio loop minor L(j?) sebagai hasil kali admitansi konverter dan impedansi grid yang menjadi dasar evaluasi berbasis Generalized Nyquist Criterion. Estimasi dilakukan melalui injeksi arus multi tone di titik sambung bersama sehingga respons konverter dan jaringan dapat diperoleh dari satu eksperimen frekuensi yang ringkas. Studi kasus pada Grid Following dan Grid Forming di sistem IEEE 14 bus menunjukkan bagaimana bentuk impedansi di pita rendah hingga menengah mengatur munculnya resonansi dan interaksi kontrol. Sensitivitas Grid Following sangat dipengaruhi pengaturan bandwidth PLL, sedangkan Grid Forming memiliki kekuatan yang baik pada frekuensi rendah. Kontribusi utama terletak pada kerangka yang replikatif, hemat data, dan cocok ketika akses detail model terbatas, lengkap dengan pedoman pengaturan dan metrik berbasis jarak Nyquist yang memudahkan studi interkoneksi.
Perpustakaan Digital ITB