digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

PERANCANGAN FASILITAS PENGOLAHAN SAMPAH DAPUR DAN SISA MAKANAN DI TPA PUTRI CEMPO, KOTA SURAKARTA
Terbatas  Maman Ruhiman
» Gedung UPT Perpustakaan

Sampah merupakan isu krusial yang masih dihadapi Indonesia, termasuk Kota Surakarta yang pada tahun 2023 menghasilkan sekitar 419 ton sampah per hari. Seluruh timbulan sampah tersebut dibuang ke TPA Putri Cempo sebagai satusatunya fasilitas pemrosesan akhir, yang setiap harinya menampung 409 ton per hari. Namun, saat ini TPA Putri Cempo menghadapi permasalahan kelebihan kapasitas sehingga secara fungsional tidak dapat lagi menampung sampah tambahan. Kondisi kelebihan kapasitas tersebut menunjukkan bahwa diperlukan upaya optimasi sistem pengolahan di TPA Putri Cempo agar keberlanjutan pengelolaan sampah dapat terjamin, salah satunya yaitu pengolahan sampah dapur dan sisa makanan. Komposisi sampah di Kota Surakarta didominasi oleh sampah compostable, seperti sisa makanan, sayur, buah, dan dedaunan, dengan persentase mencapai 62,7%. Apabila tidak ditangani dengan pengolahan yang tepat, sampah organik dapat menimbulkan berbagai dampak, seperti peningkatan emisi gas rumah kaca, pencemaran air tanah akibat lindi, serta bau tidak sedap yang mengganggu lingkungan. Selain itu, penimbunan langsung sampah dapur dan sisa makanan dapat mempercepat keterisian landfill, sehingga memperpendek umur teknis dan meningkatkan kebutuhan lahan. Oleh karena itu, diperlukan perancangan fasilitas pengolahan khusus sampah organik di TPA Putri Cempo. Berdasarkan analisis metode Simple Additive Weighting (SAW), alternatif terpilih adalah pengolahan sampah organik menggunakan larva Black Soldier Fly (BSF) dengan hasil akhir kasgot yang kemudian diolah melalui metode windrow composting. Fasilitas yang dirancang mencakup unit pengolahan dan unit penunjang, meliputi area pemilahan, unit pengolahan sampah organik, unit pembiakan BSF, unit pemanenan hasil, unit pengolahan larva, unit pengolahan residu, serta sarana pendukung seperti kantor, ruang istirahat, dan toilet. Hasil perhitungan biaya menunjukkan kebutuhan investasi sebesar Rp9.976.158.199 dengan biaya operasional Rp4.031.619.864 per tahun dan estimasi pemasukan Rp11.104.577.500 per tahun. Analisis kelayakan ekonomi menggunakan metode Net Present Value (NPV) menghasilkan nilai NPV positif, sehingga proyek perancangan fasilitas pengolahan sampah organik dengan teknologi BSF dinyatakan layak secara ekonomis.