Ikan dan produk perikanan merupakan komoditas perdagangan yang prospektif. Waduk Cirata
adalah waduk yang potensial menghasilkan produksi perikanan melalui budidaya di keramba
jaring apung (KJA). Namun budidaya ini menghadapi permasalahan lingkungan dari pencemaran
logam berat yang telah banyak terdapat di perairan dan terakumulasi dalam ikan (Kompas, 22
Maret 2010 dan BBPBAT Sukabumi, 2009). Untuk itu, penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pola pemaparan logam berat pada ikan di KJA dan mengetahui efektifitas depurasi melalui
perlakuan chelating agent Na2EDTA, Chlorella sp dan kombinasi keduanya. Tahap pertama
penelitian ini adalah pemaparan ikan nila (Oreochromis niloticus) secara alami di Waduk Cirata
selama 7 bulan dan tahap kedua adalah perlakuan depurasi setiap hari dengan variasi 2 taraf
Na2EDTA (N1 12,5 mg/L dan N2 25 mg/L); 2 taraf Chlorella sp (C1:kepadatan 105
dan C2:106
);
serta perlakuan kombinasi 2 faktorial Na2EDTA dan Chlorella sp pada masing-masing taraf.
Hasil pemaparan logam Zn memberikan nilai rataan faktor bioakumulasi 335,13 dengan
akumulasi Zn pada ginjal>hati>insang>otot, sedangkan logam Cu memberikan rataan faktor
bioakumulasi 457,58 dengan akumulasi Cu hati> ginjal > insang > otot. Hasil depurasi Zn pada
perlakuan tunggal menunjukkan kemampuannya menurunkan konsentrasi Zn pada ikan sebesar
51% (N2) dengan kemampuan mengkelat N2>N1>C2>C1 sedangkan pada perlakuan kombinasi,
dengan efek interaksi yang berpengaruh nyata, mampu menurunkan konsentrasi Zn sebesar 50%
(N1C2) dengan kemampuan mengkelat N2C2>N2C1>N1C2>N1C1. Hasil depurasi Cu pada
perlakuan tunggal mampu menurunkan konsentrasi Cu sebesar 83% (N1) dengan
N1>N2>C1>C2 sedangkan pada perlakuan kombinasi menunjukkan efek Na2EDTA yang
berpengaruh nyata mampu menurunkan konsentrasi Cu sebesar 95% (N1C1) dengan
N1C1>N1C2>N2C2>N2C1. Perlakuan zat pengkelat yang paling efektif untuk mendepurasi
kedua logam Zn dan Cu adalah perlakuan N2 ( tunggal) dan N2C2 (perlakuan kombinasi).
Perpustakaan Digital ITB