digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Yafi Amri
PUBLIC Open In Flipbook Rita Nurainni, S.I.Pus

Observasi awan yang akurat dan beresolusi tinggi merupakan komponen krusial untuk prakiraan cuaca dan studi iklim. Namun, metode observasi manual yang bersifat subjektif dan sistem otomatis tradisional yang berbasis ambang batas memiliki keterbatasan signifikan. Penelitian ini mengembangkan sebuah sistem purwarupa berbasis artificial intelligence (AI) untuk melakukan deteksi awan secara otomatis, objektif, dan komprehensif dari citra langit berbasis darat. Sistem ini mengintegrasikan dua arsitektur deep learning state-of-the-art: model CloudDeepLabV3+ yang dimodifikasi secara pragmatis untuk segmentasi semantik tutupan awan dan model YOLOv8 untuk klasifikasi jenis awan ke dalam tujuh kategori. Purwarupa ini diimplementasikan sebagai aplikasi web interaktif menggunakan kerangka kerja Streamlit yang menyediakan fungsionalitas unggah media, konfigurasi region of interest (ROI) secara manual maupun otomatis, serta manajemen riwayat dan ekspor laporan. Proses pelatihan model dilakukan dalam dua tahap (first training dan fine-tuning) menggunakan gabungan set data publik untuk meningkatkan kemampuan generalisasi. Hasil evaluasi kuantitatif menunjukkan kinerja yang solid, dengan model segmentasi mencapai mIoU sebesar 74,32% dan model klasifikasi mencapai akurasi top-1 sebesar 71,5% serta akurasi top-5 sebesar 98,4% pada gabungan set data pengujian. Sebuah studi kasus kemudian dilakukan untuk memvalidasi aplikasi ini dengan menganalisis peristiwa anomali pembentukan awan konvektif di Bandung pada 15 Mei 2025. Hasil observasi dari sistem purwarupa (tutupan awan 98,12% dengan dominasi awan Cumulonimbus / Nimbostratus, Stratocumulus / Stratus / Altostratus, dan Cirrus / Cirrostratus) terbukti sangat konsisten dengan analisis dinamika atmosfer multi-skala dari data re-analisis ERA5 yang mengidentifikasi gelombang ekuatorial sebagai pemicu utama. Studi ini berhasil mendemonstrasikan bahwa sistem purwarupa AI yang dikembangkan tidak hanya fungsional secara teknis, tetapi juga valid secara ilmiah sebagai instrumen observasi yang andal, serta mampu memberikan data tutupan dan jenis awan yang objektif untuk mendukung analisis meteorologi yang lebih dalam.