ABSTRAK Mochammad Bintang Naufal
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 1 Mochammad Bintang Naufal
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 2 Mochammad Bintang Naufal
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 3 Mochammad Bintang Naufal
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 4 Mochammad Bintang Naufal
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 5 Mochammad Bintang Naufal
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
BAB 6 Mochammad Bintang Naufal
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
PUSTAKA Mochammad Bintang Naufal
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
LAMPIRAN Mochammad Bintang Naufal
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Terbatas Yoninur Almira
» Gedung UPT Perpustakaan
» ITB
Pariwisata berbasis komunitas (Community-Based Tourism/CBT) menjadi pendekatan strategis
dalam pembangunan pariwisata berkelanjutan yang mendorong partisipasi aktif masyarakat lokal
dalam mengelola potensi wilayahnya. Di tengah maraknya pembangunan yang dilakukan untuk
pengembangan pariwisata, CBT diterapkan sebagai salah satu bentuk alternatif pengembangan
pariwisata yang meminimalisasi dampak negatif dari pembangunan masif tersebut dan
memaksimalkan keuntungan pariwisata untuk masyarakat setempat. Konsep ini pun menjadi
salah satu pendekatan pengembangan pariwisata di Indonesia, seperti program kampung wisata
kreatif yang diterapkan di Kota Bandung dengan fokus untuk meningkatkan produktivitas dan
keuntungan masyarakat setempat dari adanya aktivitas pariwisata. Namun, sebagai aktor utama
dalam pengembangan CBT, masyarakat seringkali tidak sepenuhnya paham akan konsep ini yang
dapat menyebabkan terhambatnya keberlangsungan dan pengembangan pariwisata berbasis CBT.
Oleh karena itu, untuk meningkatkan tingkat keberhasilan dari penyelenggaraan pariwisata
berbasis CBT, pengidentifikasian persepsi masyarakat akan konsep ini dan keterlibatan mereka
dalam penyelenggaraannya perlu untuk dilakukan. Penelitian ini pun dilakukan untuk
menganalisis persepsi serta tingkat partisipasi masyarakat dalam penerapan CBT pada salah satu
Program Kampung Wisata Kreatif (KWK) Cigadung di Kota Bandung. Dengan tujuan untuk
mengetahui sejauh mana masyarakat dapat menilai keberhasilan dari penerapan konsep CBT
juga sejauh mana keterlibatan mereka pada konsep tersebut, penelitian ini diharapkan dapat
menjadi bahan rujukan yang dapat membantu proses evaluasi dan peningkatan keberhasilan
program KWK Cigadung. Dengan pendekatan kuantitatif, penelitian ini melibatkan 180
responden kuesioner yang dipilih melalui metode stratified random sampling serta didukung
dengan data kualitatif melalui wawancara dan tinjauan literatur. Data yang diambil dari 12 orang
pada setiap RW di Kelurahan Cigadung ini dianalisis untuk mendapatkan persepsi mereka
terhadap keberlangsungan program CBT serta mengidentifikasi keterlibatannya dalam proses
pelaksanaan dan pengembangan konsep CBT di KWK Cigadung. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa persepsi masyarakat terhadap program cenderung netral menuju negatif karena
keterbatasan dalam wawasan dan keterlibatan masyarakat dalam pengembangan KWK
Cigadung. Tingkat partisipasi masyarakat berada pada kategori partisipasi Tokenism yang
menunjukan bahwa keterlibatan mereka masih terbatas pada pelaksanaan program, belum
mencapai proses pengambilan keputusan strategis. Studi ini menyimpulkan bahwa keberhasilan
implementasi CBT sangat dipengaruhi oleh kualitas komunikasi, kemawasan masyarakat,
iidukungan kelembagaan, dan keterbukaan akses terhadap ruang partisipasi. Temuan ini
memperkuat pentingnya perancangan strategi pelibatan masyarakat yang lebih inklusif dan
berkelanjutan, serta memberikan kontribusi terhadap pengembangan model partisipasi dalam
konteks perencanaan pariwisata di tingkat komunitas.
Perpustakaan Digital ITB