digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Perubahan lingkungan eksternal yang cepat serta tuntutan efisiensi internal menuntut organisasi untuk mampu menjalankan inovasi secara simultan dan berkelanjutan. Tantangan transformasi organisasi dan transisi energi memerlukan kemampuan untuk menyeimbangkan aktivitas inovasi eksplorasi (pengembangan inovasi radikal) dan eksploitasi (peningkatan efisiensi operasional). Kemampuan ini dikenal sebagai organizational ambidexterity. Namun, hingga saat ini PLN belum memiliki instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat kesiapan atau maturitas dalam mengimplementasikan ambidexterity tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model maturitas organizational ambidexterity yang dapat digunakan untuk menilai kapabilitas eksplorasi dan eksploitasi secara terintegrasi. Model dikembangkan dengan mengadopsi metodologi De Bruin dkk (2005) melalui empat tahapan: scope, design, populate, dan test. Model disusun dengan pendekatan continuous maturity model dan memuat enam domain utama, yaitu strategi, struktur, budaya, manusia, teknologi informasi, dan kolaborasi eksternal. Validasi dilakukan melalui uji validitas konten oleh lima ahli dan validitas muka kepada praktisi di lingkungan PLN UIW Bangka Belitung. Model ini kemudian diuji pada tiga unit pelaksana di bawah PLN UIW Bangka Belitung: UP3 Bangka, UP3 Belitung, dan UPK Bangka Belitung, yang mencakup empat lini bisnis utama PLN yaitu niaga, distribusi, transmisi, dan pembangkit. Hasil evaluasi menunjukkan tingkat maturitas yang bervariasi namun secara keseluruhan berada pada tingkatan yang baik di semua aspek pada masing-masing domain. Kemudian dilakukan identifikasi pada area-area prioritas pengembangan yang diperlukan untuk mencapai organizational ambidexterity yang optimal. Model yang dikembangkan ini diharapkan dapat menjadi alat ukur dan acuan strategis bagi PLN agar dapat digunakan pada Unit Induk lainnya, serta untuk mengakselerasi transformasi organisasinya menuju organisasi yang adaptif dan berdaya saing tinggi.