Phytophthora capsici merupakan patogen oomiset yang menyerang berbagai
tanaman hortikultura, termasuk cabai (Capsicum annuum) yang menimbulkan
penyakit dengan tingkat kerusakan yang tinggi. Virulensi P. capsici dipengaruhi
salah satunya oleh protein efektor, RXLR242 yang memfasilitasi keberhasilan
infeksi dengan mengganggu transportasi protein pertahanan tanaman. Upaya
pengendalian melalui biopestisida berbasis aplikasi RNA pendek rantai ganda
(dsRNA) untuk memicu respon RNA interference (RNAi) menjadi strategi potensial
yang ramah lingkungan dan spesifik terhadap patogen. Penelitian ini bertujuan
untuk mengevaluasi efektivitas dsRNA yang menarget gen RXLR242 dalam
menghambat ekspresi gen tersebut. dsRNA dirancang untuk mengenali basa 1-300
pada mRNA gen RXLR242 yang mengkode domain pengikat protein inang.
Fragmen cetakan dsRNA RXLR242 sepanjang 300 bp yang sudah dirangkai dengan
promotor T7 pada kedua sisinya dikonstruksi ke dalam plasmid pBluescript KS II
(+) dan ditransformasikan ke Escherichia coli DH5?. Fragmen tersebut kemudian
diamplifikasi terspisah untuk menghasilkan cetakan transkripsi in vitro dengan arah
sense-dan antisense, menghasilkan RNA rantai tunggal (ssRNA). Dilakukan proses
annealing dari kedua ssRNA tersebut untuk menghasilkan dsRNA RXLR242.
Sebanyak 30 ?L dsRNA (750 ng) diaplikasikan setiap 12 jam selama lima hari ke
kultur aktif P. capsici. Evaluasi dilakukan melalui analisis pertumbuhan koloni
serta kuantifikasi ekspresi gen target dengan RT-qPCR, mencakup isolasi RNA
total, sintesis cDNA, dan amplifikasi kuantitatif berbasis SYBR Green. Hasil
menunjukkan bahwa meskipun aplikasi dsRNA tidak memberikan efek signifikan
terhadap penghambatan pertumbuhan koloni P. capsici dibandingkan kontrol,
namun terjadi penurunan ekspresi gen RXLR242 sebagaimana ditunjukkan oleh
nilai fold change dalam analisis qPCR. Detached leaf assay dilakukan untuk
meninjau pengaruh aplikasi dsRNA terhadap ketahanan inang menghadapi infeksi
patogen. Konsentrasi dsRNA 500 ng/30?L, 750 ng/30?L, dan 1000 ng/30?L
diaplikasikan pada daun berbeda dan dilakukan analisis ekspesi gen RXLR242. Tren
penurunan ekspresi dari keseluruhan konsentrasi menunjukkan bahwa mekanisme
pembungkaman gen melalui RNAi dapat terjadi meskipun belum memengaruhi
pertumbuhan patogen. Hasil ini menjadi dasar untuk pengembangan formulasi
dengan konsentrasi dan metode aplikasi yang lebih optimal, termasuk pemanfaatan
teknologi penghantaran seperti enkapsulasi atau nanopartikel, guna meningkatkan
stabilitas dan efektivitas di lapangan.
Perpustakaan Digital ITB