COVER Kenia Zora Aprilia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 1 Kenia Zora Aprilia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 2 Kenia Zora Aprilia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 3 Kenia Zora Aprilia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 4 Kenia Zora Aprilia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
BAB 5 Kenia Zora Aprilia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
PUSTAKA Kenia Zora Aprilia
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Terbatas  Alice Diniarti
» Gedung UPT Perpustakaan
Kedelai merupakan tanaman legum yang memiliki banyak kegunaan, diantaranya
sebagai sumber protein dan minyak nabati utama dunia. Namun, produksinya
seringkali terhambat oleh serangan patogen Phytophthora sojae yang menyebabkan
penyakit busuk akar dan batang (Phytophthora root and stem rot/PRSR) pada
tanaman kedelai. Tanaman secara alamiah memiliki sistem perlindungan diri
melalui mekanisme gene silencing yang dimediasi oleh small RNA (sRNA),
termasuk microRNA (miRNA). Dengan demikian, miRNA memiliki potensi untuk
dikembangkan menjadi biopestisida. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi
profil ekspresi miRNA tanaman kedelai (Glycine max (L.) Merr.) galur Rps3 yang
diinfeksi P. sojae serta menentukan kandidat miRNA spesifik untuk
pengembangan biopestisida. Penelitian dilakukan secara in silico menggunakan
data sRNA total dari organ hipokotil batang tanaman kedelai hasil penelitian Zhao
et al. (2015) yang diunduh dari website NCBI di bawah accession number
GSE56859. Kontrol kualitas bacaan hasil sekuensing sRNA kedelai galur resisten
Rps3-a, Rps3-b, Rps3-c dan rentan ‘Williams’ dilakukan menggunakan program
FastQC v0.11.9 dan Cutadapt v3.1. Bacaan dengan kualitas baik dipetakan
terhadap genom referensi kedelai menggunakan program BWA v0.7.17 dan
dikuantifikasi hasil bacaannya menggunakan program HTSeq v0.11.2. Tingkat
ekspresi miRNA dinormalisasi dengan metode TMM dan dianalisis perbedaan
ekspresinya menggunakan program EdgeR v3.30.3. MicroRNA yang terekspresi
secara diferensial ditentukan berdasarkan parameter log2 fold change kelimpahan
miRNAs pada sampel pathogen-inoculated terhadap sampel mock-inoculated lebih
dari 1 (logFC > 1) dan p-value < 0.01. Dari hasil analisis perbedaan ekspresi,
diperoleh sebanyak 16 miRNAs terekspresi secara diferensial dengan tiga
diantaranya signifikan mengalami peningkatan regulasi. Berdasarkan analisis
prediksi target keenam belas miRNAs, hanya miR166s dan miR319h yang
berkomplemen dengan mRNA P. sojae. Kedua miRNAs tersebut dapat
dipertimbangkan sebagai kandidat miRNA untuk pengembangan biopestisida
berbasis sRNA.