Konstruksi terowongan berdimensi besar (large span tunnels) menghadapi
tantangan ketidakstabilan yang dipengaruhi oleh dimensi bukaan, kualitas massa
batuan, beban batuan (rock load), sistem penyangga, dan metode penggalian yang
diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh pemilihan
metode penggalian terhadap tunnel strain pada massa batuan dan menyusun tunnel
construction chart beserta unifikasi sistem penyangga yang mengintegrasikan rock
load, tunnel strain, dan metode penggalian berdasarkan competence factor dan
tunnel span. Penelitian ini menggunakan 298 set data sekunder dari proyek
terowongan yang mencakup parameter terowongan dan spesifikasi sistem
penyangga, dengan fokus pada penyangga seperti shotcrete, lining, rock bolt, steel
set, dan forepoling. Perhitungan empiris rock load dilakukan dengan empat
pendekatan, yaitu Teori Whole Soil Column, Teori Xie Jiaxiu, Teori Terzaghi, dan
Teori Protodyakonov. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan sistem
penyangga meningkat seiring berkurangnya competence factor dan bertambahnya
tunnel span, serta metode penggalian yang lebih kompleks terbukti efektif dalam
mengontrol deformasi (tunnel strain) pada massa batuan dengan catatan bahwa
penyangga diinstalasi segera setelah penggalian. Selain itu, hasil juga menunjukkan
bahwa tunnel strain yang dihasilkan adalah TSEM < THB < CD < SD. Oleh karena
itu, tunnel construction chart beserta unifikasi sistem penyangga yang disusun
dapat dijadikan acuan awal untuk perancangan sistem penyangga terowongan
berdimensi besar.
Perpustakaan Digital ITB