Kelelahan kerja menjadi permasalahan penting dalam Kesehatan dan Keselamatan
Kerja terutama bagi pekerja di sektor UMKM yang memiliki lingkungan kerja
sederhana dan jam kerja tidak tetap. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur
tingkat kelelahan pekerja UMKM Kecamatan Solokanjeruk secara objektif
menggunakan pendekatan multi-metode, yaitu Wiersma Bourdon Test, Reaction
Timer, dan Cardiovascular Load. Pendekatan ini akan mengevaluasi aspek fisik dan
kognitif dari kelelahan kerja, serta menganalisis pengaruh faktor lingkungan dan
individu yang meliputi, kebisingan, iklim kerja panas, usia, riwayat penyakit,
kebiasaan merokok, kualitas tidur, status pernikahan, pekerjaan sampingan, masa
kerja, dan periode jam kerja.
Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh peneliti menggunakan metode subjektif
menunjukkan 63% pekerja UMKM mengalami kelelahan sedang dengan faktor
yang berkontribusi terhadap kelelahan berupa kebiasaan merokok dan kebisingan.
Hasil penelitian kelelahan yang diukur menggunakan metode objektif
menunjukkan faktor yang berkontribusi terhadap kelelahan berupa usia, kualitas
tidur, dan kebiasaan merokok. Metode objektif menunjukkan antara ketiga sektor
UMKM, terlihat bahwa UMKM sektor makanan memiliki tingkat kelelahan yang
lebih tinggi dibandingkan dengan sektor budidaya dan konveksi. Selain itu, dengan
menggunakan metode objektif dan metode subjektif untuk mengukur kelelahan
kerja diperoleh bahwa metode objektif khususnya Bourdon Wiersma Test
menunjukkan hasil yang paling baik dan sensitif untuk mendeteksi kelelahan
pekerja. Hasil penelitian ini diharapkan memberikan untuk merancang strategi
mitigasi kelelahan, meningkatkan produktivitas, dan mendukung keberlanjutan
usaha UMKM.
Perpustakaan Digital ITB