digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2008 TA PP ANNA NIKEN NINDITA 1-COVER.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ANNA NIKEN NINDITA 1-BAB 1.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ANNA NIKEN NINDITA 1-BAB 2.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ANNA NIKEN NINDITA 1-BAB 3.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ANNA NIKEN NINDITA 1-BAB 4.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ANNA NIKEN NINDITA 1-BAB 5.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ANNA NIKEN NINDITA 1-BAB 6.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

2008 TA PP ANNA NIKEN NINDITA 1-PUSTAKA.pdf
Terbatas  Vika Anastasya Kovariansi
» Gedung UPT Perpustakaan

Telah diteliti efek antioksidan ekstrak air daun teh hitam dan teh hijau (Camellia sinensis L.O. Kuntze) pada mencit Swiss Webster jantan. Efek antioksidan ditentukan melalui uji terhadap aktivitas superoksida dismutase (SOD) dan peroksidasi lipid. Ekstrak air daun teh hitam (EATHt) dan teh hijau (EATHj) meningkatkan aktivitas SOD secara sangat bermakna (p<0,01), berturut-turut 0,85 unit/gHb untuk EATHt 40 mg/kg bb; 0,91 dan 1,08 unit/gHb untuk EATHj 30 dan 60 mg/kg bb dibandingkan terhadap kontrol (0,33 unit/gHb). Dengan menggunakan hati sebagai organ target, EATHt dan EATHj meningkatkan aktivitas antioksidan total (AAT) secara sangat bermakna (p<0,01) sebesar 111,39% untuk EATHt 40 mg/kg bb, dan berturut-turut 116,73; 161,16; dan 168,46 % untuk EATHj 15, 30, dan 60 mg/kg bb dibandingkan terhadap kontrol (70,86%) pada uji tanpa induksi pembentukan radikal bebas; dan pada uji dengan induksi pembentukan radikal bebas, kedua ekstrak meningkatkan AAT secara sangat bermakna (p<0,01), yaitu sebesar 98,30% untuk EATHt 40 mg/kg bb; berturut-turut 112,11; 124,75; dan 130,27 % untuk EATHj 15, 30, dan 60 mg/kg bb dibandingkan terhadap kontrol (67,71%). Dengan menggunakan ginjal, pada uji tanpa induksi pembentukan radikal bebas, EATHt dan EATHj meningkatkan AAT secara sangat bermakna (p<0,01) berturut-turut sebesar 30,54 dan 32,24 % untuk EATHt 20 and 40 mg/kg bb; 32,63; 34,26; dan 34,29 % untuk EATHj 15, 30, dan 60 mg/kg bb dibandingkan terhadap kontrol (20,13%). Pada uji dengan induksi pembentukan radikal bebas, dengan menggunakan organ yang sama, EATHt 30 dan 60 mg/kg bb meningkatkan AAT secara sangat bermakna (p<0,01) berturut-turut sebesar 33,44 dan 36,08 % dibandingkan terhadap kontrol (21,54%). Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa EATHj memiliki aktivitas antioksidan lebih kuat dibandingkan EATHt.