digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Morfologi perkembangan dari cabang terbatas pada Euphorbia puLcherrirrea Willd. ex Klotzsch. telah diteliti. Untuk aspek morfologi diteliti sembilan sumbu tanaman sedangkan untuk aspek anatomi perkembangannya, berbagai stadium perkembangan tunas terminal yang akan bercabang difiksasi dengan Craf III C asam kromat, asam asetat, formalin) kemudian didehidrasi dengan seri menaik larutan Johansen, diinfiltrasi dan ditanam di dalam parafin. Sayatan seri melintang dan memanjang dibuat setebal 10 pm dan diwarna dengan Hematoksilin Delafield. Arsitektur pohon secara keseluruhan sesuai dengan model Leeuwenberg serta percabangannya merupakan perangkat simpodial dari modul ortotrop. Setiap modul terdiri dari pucuk dimana kegiatan tunas terminal terhenti oleh karena berkembang menjadi perbungaan yakni cyathium. Hal itu diikuti dengan pembentukan tiga cabang masing-masing berkembang dari tunas ketiak yang didukung oleh primordium daun berurutan tepat di bawah meristem apeks. Masing-masing bakal cabang akan bercabang dengan cara yang sama namun menghasilkan dua bakal cabang saja, yang masing-masing mengulang percabangannya hingga 2-3 kali lagi dan setiap percabangan tetap menghasilkan dua cabang. Setiap cabang yang terbentuk panjangnya hanya satu ruas. Cyathium yang dibentuk hingga saat ini selalu kurang sempurna. Setelah percabangan terakhir setiap cabang yang dihasilkan kemudian tumbuh menjadi sumbu beruas banyak dan pada masa tumbuh berikutnya dibentuk percabangan reproduktif. Percabangan reproduktif mengikuti pola yang sama seperti percabangan vegetatif sampai percabangan tingkat dua, serta diiringi oleh cyathium yang berkembang sempurna. Setelah itu ruas tetap satu namun,amat pendek dan satu di antara kedua cabang yang dibentuk tidak berkembang sama sekali. Keadaan tersebut menyebabkan terjadinya kelompok perbungaan di sebelah luar dan sebelah atas tajuk pohon, dengan penampakan menonjol karena daun di daerah ini bewarna merah. Tunas ujung yang sedang berkembang menunjukkan pelebaran garis tengahnya disebabkan pelebaran garis tengah meristem aspek sewaktu membentuk perbungaan dan pembentukan percabangan tingkat pertama yang menghasilkan tiga tunas ketiak masing-masing di ketiak tiga helai bakal daun. Pala tersebut diikuti pula pada percabangan selanjutnya. Pada percabangan vegetatif cyathium itu membentuk involukrum dengan bunga jantan dan bunga betina yang keduanya tak sempurna. Pada percabangan reproduktif cyathium membentuk bunga jantan dan bunga betina yang sempurna. Setelah berbunga dan berbuah, percabangan reproduktif mengering sampai setengah panjang stambu yang mendukungnya. Sumbu-sumbu baru berkembang dan membentuk percabangan vegetatif dalam masa tumbuh berikutnya.