digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Reaksi demetilasi kinin dilakukan dengan merefluks kinin dalam campuran asam hidroiodida-asam asetat glasial selama 12 jam pada suhu 127oC. Hasil demetilasi dimurnikan dengan pengendapan, kristalisasi, dan ekstraksi cair-cair diikuti dengan KLT preparatif. Dua isolat berhasil diisolasi dan dikarakterisasi secara spektrofotometri ultraviolet-sinar tampak, spektrofluorometri, dan spektrofotometri inframerah. Isolat A menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang 371 nm, emisi fluoresensi maksimum pada panjang gelombang 440 nm, serta serapan radiasi inframerah pada bilangan gelombang 3428 dan 1619 cm-1 yang bersesuaian dengan sinyal gugus ikatan rangkap C=C dan –OH fenol. Isolat B menunjukkan serapan maksimum pada panjang gelombang 419 dan 441 nm, emisi fluoresensi maksimum pada panjang gelombang 465 nm, serta serapan radiasi inframerah pada bilangan gelombang 3451 dan 462 cm-1 yang bersesuaian dengan sinyal gugus ikatan C-I dan –OH fenol. Berdasarkan hasil karakterisasi tersebut diduga kedua isolat merupakan derivat kinin yang sudah mengalami reaksi demetilasi, dan pada isolat B telah terjadi reaksi adisi.