Sampai saat ini kinin merupakan obat antimalaria paling efektif dan digunakan sebagai
cadangan. Namun demikian, toksisitas kinin membatasi penggunaannya sebagai obat
antimalaria. Lipofilisitas dan panjangnya waktu paruh (t
1
/ 2 ) kinin yang mencapai 10-20
jam merupakan salah satu penyebab toksisitas kinin. Penelitian ini bertujuan untuk
mendapatkan turunan kinin yang lebih polar melalui reaksi kinin dengan hidrogen
peroksida dan asam nitrat sebagai upaya penurunan toksisitas. Reaksi dilakukan analog
dengan prosedur yang dilaporkan dalam literatur. Karakterisasi produk reaksi
menggunakan spektroskopi resonansi magnetik inti (RMI) proton (
1
H) dan karbon 13
(
13
C), menunjukkan reaksi menggunakan kedua pereaksi, masing-masing menghasilkan
epoksidasi substituen vinil cincin kinuklidin dan nitrolasi cincin kinolin dengan rend emen
masing-masing sebesar 61,1 % dan 7,1 %. Nilai IC 50 (1 . 250-2 . 500) ?g/mL dan (>10 . 000)
?g/mL diperoleh dari uji antimalaria terhadap Plasmodium falciparum . Nilai IC 50
mengindikasikan bahwa produk sintesis tidak potensial untuk pengobatan malaria.