digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Adanya hambatan dalam produksi senyawa kinin dan kinidin pada tanaman Kina (Cinchona ledgeriana Moens.) yang dilakukan secara konvensional telah mendorong arah penelitian yang berfokus untuk mengungkapkan potensi bakteri endofit yang memiliki kemampuan membentuk alkaloid kinin dan kinidin. Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengungkapkan potensi bakteri endofit dalam menghasilkan metabolit kinin dan kinidin. Ekstraksi alkaloid kinin dan kinidin bakteri endofit dilakukan dengan menumbuhkan bakteri pada medium NB yang disuplementasi 1% ekstrak daun kina. Pengujian kualitatif dengan TLC dan pengujian kuantitatif dengan HPLC dari ekstrak kinin dan kinidin bakteri endofit menunjukan tiga isolat bakteri yaitu A1 menghasilkan kinin dan kinidin sebesar 35.83 μg/ml dan 316,66 μg/ml, isolat B11 sebesar 28.94 μg/ml dan 461,28 μg/ml, dan isolat B12 menghasilkan kinin dan kinidin dengan konsentrasi 58.79 μg/ml dan 819,11 μg/ml. Analisa gen 16S rRNA bakteri terpilih menunjukan kesamaan sekuens antara A1 dengan Achromobacter xylosoxidans, B11 dengan Bacillus mycoides, dan B12 dengan Bacillus subtilis. Studi awal kondisi pertumbuhan bakteri terpilih pada media sederhana dilakukan dengan menumbuhkan bakteri pada medium air perasan tebu dengan rasio C/N 3:1, 5:1, 7:1, 9:1, dan 11:1 terhadap lima nilai pH berbeda 5, 6, 7, 8, dan 9 serta tiga suhu berbeda 23˚C, 30˚C, dan 37˚C. Kondisi pertumbuhan optimum berdasarkan jumlah biomasa tertinggi yang dicapai pada jam ke-18 (stasioner) didapatkan berturut-turut untuk isolat A1 dengan rasio C/N 9:1, pH 7 dan suhu 30˚C sebanyak 1,09 X 108CFU/ml, isolat B11 dengan rasio C/N 11:1, pH 7 dan suhu 30˚C sebanyak 1,26 X 108CFU/ml, sedangkan isolat B12 dengan rasio C/N 9:1, pH 7 dan suhu 37˚C sebanyak 1,76 X 108CFU/ml.