digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

2006 TS PP SUPRIYADI NUGROHO 1-BAB1.pdf


2006 TS PP SUPRIYADI NUGROHO 1-BAB2.pdf

2006 TS PP SUPRIYADI NUGROHO 1-BAB3.pdf

2006 TS PP SUPRIYADI NUGROHO 1-BAB4.pdf

2006 TS PP SUPRIYADI NUGROHO 1-BAB5.pdf

2006 TS PP SUPRIYADI NUGROHO 1-COVER.pdf

2006 TS PP SUPRIYADI NUGROHO 1-PUSTAKAa.pdf

2006 TS PP SUPRIYADI NUGROHO 1-PUSTAKAb.pdf

ABSTRAK: Tesis ini memaparkan suatu kajian mengenai intensitas tanam dan pola tanam pada daerah irigasi Sapon yang terletak di Kabupaten Kulon Progo, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Daerah Irigasi Sapon seluas 2.250 ha dibangun pada tahun 1984 dengan memanfaatkan sungai Progo melalui pengambilan bebas (free intake). Setelah dioperasikan selama kurang lebih 10 tahun, mulai tahun 1995 telah terjadi penurunan dasar sungai (degradasi) akibat adanya kegiatanpenambangan bahan galian golongan C (pasir) yang berlebihan, sehingga air yang masuk ke pintu pengambilan berkurang bahkan sampai akhirnya tidak bisa masuk sama sekali. Pada tahun 2004 mulai dibangun Bendung tetap dalam rangka untuk mengembalikan kondisi daerah irigasi menjadi 2.250 ha dengan kapasitas pengambilan direncanakan sebesar 4,8 m3 /detik. Pola tanam dan jadwal tanam pada awalnya ditetapkan dalam satu tahun tiga kali dengan pola tanam Padi-Padi-Palawija serta menghasilkan intensitas tanam sebesar 219,68% dengan jadwal tanam dimulai pada minggu pertama bulan Agustus. Hasil analisis ketersediaan air dan kebutuhan air D.I. Sapon dengan dibangunnya bendung tetap menunjukkan perubahan nilai ketersediaan air, debit andalan dan banyaknya kebutuhan air. Dari evaluasi tersebut terlihat adanya kecenderungan kenaikan intensitas tanam. Debit ketersediaan air dihitung dengan menerapkan metode Proporsional, sedangakan debit andalan (Q80) ditetapkan dengan pendekatan statistik dengan metode ranking. Kebutuhan air irigasi sebesar 2,00-2,17 1/det/ha diperkirakan dengan cara neraca air berdasarkan beberapa faktor antara lain: Penyiapan Lahan, Penggantian Lapisan air, Perkolasi, Penggunaan Konsumtif tanaman, Hujan Efektif dan Efisiensi irigasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa dengan pola tanam Padi-Padi-Palawija, jadwal tanam dimulai pada awal bulan Oktober, intensitas tanam tiga kali dalam setahun terdapat peningkatan intensitas tanam menjadi 298,16% dengan debit rencana di pintu pengambilan dan debit andalan berturut-turut sebesar 4,89 m3/detik dan 6,75 m3/detik.