digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Penulisan tesis ini dilatarbelakangi oleh ketertarikan penulis pada karya patung keramik F.Widayanto yang bertemakan perempuan, dengan berbagai ekspresi pada perupaan karyanya. Permasalahan dalam penelitian ini, yaitu mengapa F.Widayanto menampilkan figur-figur perempuan pada karya patung keramik, bagaimana perkembangan visualisasi perempuan serta makna atau nilai-nilai yang diungkapkan dalam sosok perempuan pada karya patung keramiknya. Karya-karya patung keramik F.Widayanto yang dijadikan objek penelitian ini dibatasi pada karya yang berupa figur perempuan, yaitu karya tahun 1993-2005 yakni, Ukelan (1995), Golekan (1997), Mother and Child (2000), dan Dewi Sri (2003) dan Fan-tastic lady (2005). Dalam kajian ini digunakan metode kritik seni. Metode kritik seni terdiri dari beberapa tahapan, yaitu tahapan deskripsi, analisis formal, interpretasi dan tahapan terakhir penilaian. Melalui proses analisis dengan metode kritik seni dapat disimpulkan bahwa perupaan perempuan yang direpresentasikan oleh F.Widayanto dalam karya-karya seni patung keramiknya dilatarbelakangi oleh ketertarikan perupa pada sosok perempuan. Dalam pandangan F.Widayanto sosok perempuan bisa dieksplorasi dalam berbagai gaya dan gerak. Semua itu menyiratkan berbagai macam ekspresi, seperti senang, sedih, dan sensual sehingga bisa mewakili ekspresi yang ingin diungkapkan oleh perupanya. Bentuk perempuan pada karya patung keramik F.Widayanto mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut mencakup unsur bentuk sosok perempuan dan unsur hiasan pada keramik yang dibuatnya. Semula penampilan sosok perempuan hanya sebatas kepala sampai leher, kemudian berkembang menjadi perupaan tubuh perempuan secara utuh, dengan berbagai balutan busana serta pewarnaan yang beragam. Ide dasar karya F.Widayanto diambil dari tradisi Indonesia khususnya Jawa, tetapi dalam visualisasinya perupa memadukan dengan budaya masa kini khususnya pada unsur fesyen. Perupaan perempuan pada karya seni patung keramik F.Widayanto, ingin mengungkapkan kritik sosial yang terjadi di dalam kehidupan masyarakat, khususnya kritik kepalsuan sosok perempuan kosmopolitan. F.Widayanto memvisualisasikan sosok perempuan dalam karya tahun 1995-2005 memperlihatkan kecenderungan semakin menghias bagian-bagian tertentu dari karyanya. Khususnya pada bagian pakaian dan aksesoris. Perkembangan tersebut memperlihatkan pertimbangan F.Widayanto terhadap nilai ekonomis dari karya yang dibuatnya. Hiasan yang berlebihan pada karya-karyanya yang terakhir, memberikan kesan kitsch dalam karyanya, walaupun di sisi lain pertimbangan F.Widayanto mengembangkan pola dekoratif karena dianggap sebagai ciri khas seni rupa tradisi Indonesia.