Bangunan pasar tradisional merupakan suatu tempat perbelanjaan dimana pada proses jual beli didalamnya terjadi interaksi langsung antara penjual dengan pembeli. Sebagai bangunan publik, pasar tradisional memiliki akumulasi manusia dengan barang yang tinggi sehingga memiliki kemungkinan terjadinya banyak kerugian akibat kebakaran. Kondisi umum dari pasar tradisional yang berupa los dengan dikelilingi kios-kios membuat penyebaran api dan asap saat terjadi kebakaran sangat mudah menyebar ke tempat lain, ditambah dengan adanya bukaan vertikal berupa void.
Penelitian ini bertujuan untuk mencari suatu solusi dalam usaha untuk meningkatkan kinerja proteksi pasif pada pasar tradisional bertingkat dengan mengambil studi kasus di Bali. Solusi diberikan dengan melakukan evaluasi keandalan bangunan dan resiko penghuni dengan tujuan untuk mendapatkan kelemahan dan kelebihan bangunan yang ada. Cara evaluasi yang dipergunakan adalah cara penilaian dengan sistem skoring dari NFPA untuk keandalan bangunan dan ASTM untuk resiko penghuni bangunan dengan melakukan analisa untuk penyesuaian kondisi yang ada di Indonesia.
Dalam usaha mendapatkan hasil yang terbaik dilakukan dengan cara trial and error yang dipergunakan dalam mengevaluasi ulang keandalan bangunan maupun tingkat resiko penghuni simultan dengan perubahan solusi yang ditawarkan. Sementara itu untuk mendapatkan basil yang realistik, dilakukan perhitungan biaya secara umum yang masih perlu dilakukan perhitungan biaya yang lebih mendalam lagi dalam suatu penelitian khusus.
Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum pasar tradisional yang ada di Bali kurang andal ditinjau dari bahaya kebakaran. Adapun yang menyebabkan ketidakandalan adalah desain dan penempatan tangga, tidak adanya kontrol asap, penempatan barang dagangan, pemanfaatan bahan mudah terbakar pads kios, adanya bukaan vertikal yang tidak didesain dengan baik maupun tidak adanya kompartemensasi pada bangunan.
Solusi yang dapat ditawarkan dalam penelitian ini adalah dengan kompartemensasi yang memanfaatkan kios, mendesain bukaan vertikal dengan tepat, penempatan dan desain tangga yang memanfaatkan kios sebagai barier, pemanfaatan balok lantai dan menentukan ketinggian bangunan sebagai upaya kontrol asap.
Penilaian ulang yang dilakukan (yang dimasukkan dalam laporan hanya evaluasi ulang yang paling signifikan) menunjukkan hasil bahwa kinerja proteksi pasif dapat meningkatkan tingkat keandalan bangunan terhadap bahaya kebakaran serta efisien ditinjau dari segi biaya.
Penelitian ini bersifat ilmiah sehingga terbuka untuk penelitian lanjutan yang lebih spesifik, baik dalam bidang arsitektur maupun bidang lainnya.
Perpustakaan Digital ITB