Penemuan fenomena Quasi Periodic Oscillation (QPO) pada GX 5-1 oleh van der Klis et al. (1985), mengantarkan para astronom untuk menganalisis kembali obyek-obyek Low Mass X-ray Binaries (LMXBs). Jika ditinjau dari diagram dua warna sinar-X, Hasinger (1989) menemukan pola huruf Z pada Cyg X-2 dan Sco X-1 dan menunjukkan QPO pada power spectral-nya. Namun, beberapa laporan lain menyatakan bahwa ada obyek-obyek LMXB yang tidak memiliki fenomena QPO. Hasinger dan van der Klis (1989) memberikan klasifikasi baru untuk sumber yang bukan Z. Dengan menganalisis karakteristik kedua sumber, perbedaan keduanya pun semakin tampak. Sumber Z, yang memiliki jejak huruf Z pada diagram dua warna sinar-X, dapat dibagi ke dalam 3 cabang, yakni Horizontal Branch, Normal Branch, dan Flaring Branch. Jika ditinjau berdasarkan power spectral density-nya, sumber Z menunjukkan QPO. Sementara untuk sumber Atoll, dibagi ke dalam 2 bagian yang terpisah, yaitu Island State dan Banana State, serta tidak menunjukkan QPO. Pengamatan terbaru menunjukkan bahwa sumber Atoll mirip dengan sumber Z pada diagram dua warna, dan terdapat wilayah transisi yang disebut Diagonal Branch. Ada beberapa asumsi yang membuat sumber Z dan sumber Atoll berbeda. Salah satu aspek yang akan dibahas pada Tugas Akhir ini yaitu laju akresi massa. Hasinger (1989) berpendapat bahwa sumber Z memiliki laju akresi dan luminositas yang tinggi. Sebaliknya, sumber Atoll memiliki laju akresi dan luminositas rendah. Untuk sampai pada kesimpulan seperti itu, masing-masing sumber ditinjau terlebih dahulu prilakunya. Vrtilek (1990) mencoba mengkorelasikan pengamatan antara UV dan sinar-X untuk sumber Z, Cyg X-2. Kemudian didapatkan laju akresi massa yang meningkat dari Horizontal Branch ke Flaring Branch. Untuk sumber Atoll, Gierlinski dan Done (2001) mengambil data dari RXTE, yaitu Aql X-1, 4U 1608-52, 4U 1705-44, dan mendapatkan bahwa laju akresi massa meningkat dari Island State ke Banana State.