digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Metode magnetotellurik adalah metode geofisika pasif yang dapat digunakan untuk mendapatkan nilai variasi resistivitas bawah permukaan. Nilai variasi resistivitas bawah permukaan dapat dimodelkan untuk mengetahui kondisi bawah permukaan yang sebenarnya. Pemodelan data magnetotellurik dapat dilakukan dengan pemodelan kedepan dan pemodelan inversi. Penelitian kali dilakukan untuk meguji metode pemodelan inversi magnetotellurik satu dimensi menggunakan algoritma Bat Algorithm yang dikembangkan oleh Xin-She Yang. Algoritma Bat Algorithm adalah algoritma berbasis populasi yang mensimulasikan ekolokasi kelelawar mikro untuk menyelesaikan permasalahan matematis. Pemodelan inversi magnetotellurik satu dimensi menggunakan algoritma Bat Algorithm diuji menggunakan kurva sounding tipe A, H, K, dan Q. Pengujian dilakukan dengan data parameter model sintetik tiga lapisan dengan dua perlakuan yaitu tanpa noise dan dengan noise 5%. Pengujian juga dilakukan dengan memodelkan data magnetotellurik tiga lapisan dengan tebakan empat lapisan dan data magnetotellurik empat lapisan dengan tebakan tiga lapisan untuk menguji keakuratan metode pemodelan inversi magnetotellurik satu dimensi menggunakan algoritma Bat Algorithm. Hasil pengujian metode pada seluruh tipe kurva sounding tanpa noise menunjukan nilai error di rentang 0.01-0.08%. Sementara pengujian metode pada seluruh tipe kurva sounding dengan noise menunjukan nilai error di rentang 4-5%. Nilai error yang didapat menunjukan bahwa metode inversi satu dimensi data magnetotellurik menggunakan Bat algorithm memiliki tingkat akurasi yang tinggi. Hal tersebut didukung dengan berhasilnya metode inversi satu dimensi data magnetotellurik menggunakan Bat Algorithm dalam memodelkan data magnetotellurik tiga lapisan dengan tebakan empat lapisan dan data magnetotellurik empat lapisan dengan tebakan tiga lapisan.