digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

COVER May Iffah Rizki
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 1 May Iffah Rizki
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 2 May Iffah Rizki
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 3 May Iffah Rizki
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

BAB 4 May Iffah Rizki
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

PUSTAKA May Iffah Rizki
PUBLIC Roosalina Vanina Viyazza

Sejak tahun 2016, penggunaan dompet digital menjadi salah satu teknologi cashless untuk keperluan pembayaran yang meningkat signifikan di Indonesia. Kemungkinan besar dikarenakan oleh pandemi COVID-19, adopsi dompet digital telah didorong untuk mempromosikan pembayaran tanpa kontak demi protokol kesehatan. Dompet digital juga berperan dalam inklusi keuangan di Indonesia dimana 90% inklusi keuangan merupakan bagian dari rencana pemerintah pada tahun 2024. Sebagai salah satu inovasi teknologi, dompet digital masih tergolong baru dan belum diketahui sejauh mana manfaatnya bagi penggunanya. Pendekatan desain berpusat pada pengguna yang disebut Persona mampu menangkap target pasar dompet digital dalam bentuk yang sederhana dan mudah dipahami. Persona dapat menangkap perilaku, sikap, tujuan, motivasi, kebutuhan, frustrasi, dan karakteristik pengguna dompet digital yang sebenarnya. Memahami persona e-wallet memberi pemangku kepentingan pemahaman yang lebih dalam tentang kebutuhan pasar dan dapat lebih meningkatkan produk mereka saat ini. Harapannya, pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan pengguna dapat mengarah pada tingkat adopsi yang lebih tinggi. Karena kebutuhan mendesak untuk menambah pengguna e-wallet di Indonesia, tidak hanya perusahaan teknologi keuangan yang dapat memiliki informasi persona dompet digital, tetapi juga pemerintah, akademisi, dan pemangku kepentingan lainnya yang terlibat langsung dalam pertumbuhan adopsi pengguna. Penelitian ini mungkin juga bermanfaat bagi negara lain yang ingin meningkatkan adopsi pembayaran digital untuk meningkatkan inklusi keuangan warganya. Penelitian ini menggunakan analisis klaster sebagai kerangka penelitian. Metodologi ini dimulai dengan menganalisis dimensi yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah cluster menggunakan Persona Toolkit, yang dikembangkan oleh George Olsen pada tahun 2004. Setelah memperoleh dimensi yang menjadi dasar pertanyaan, penelitian ini melakukan survei online terhadap 512 responden, terutama di Jabodetabek dan Jawa, Indonesia. Survei dilakukan selama kurang lebih 10 hari dari bulan Februari sampai Maret 2022. Penelitian ini kemudian menggunakan alat SPSS Statistics untuk melakukan analisis data dan menjalankan dataset hasil responden. Setelah iterasi analisis cluster beberapa kali, sembilan persona didapatkan.