digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Liliani
PUBLIC yana mulyana

Latar belakang dan tujuan: Rimpang temulawak hingga saat ini telah digunakan secara tradisional dalam mengobati gangguan hati. Daun nimba hingga saat ini banyak digunakan sebagai hepatoprotektor. Hati rnerupakan salah satu organ yang sangat penting dalam tubuh manusia dan hewan yang berfungsi mendetoksifikasi racun dan berperan dalam proses metabolisme. Tujuan penelitian ini adalah membuat larutan konsentrat temulawak dan nimba untuk mencegah dan mengobati gangguan hati. Metode: Rimpang temulawak dan daun nimba diekstraksi dengan cara maserasi menggunakan perkolator dengan pelarut metanol. Karakterisasi simplisia dan ekstrak kental rimpang temulawak menggunakan KLT GF254 dengan pengembang kloroform-metanol-asam asetat glasial (95:5:1). Karakterisasi simplisia dan ekstrak kental daun nimba menggunakan KLT GF254 dengan pengembang kloroform-etil asetat (9:1). Pola kromatogram pada pelat diamati di bawah sinar tampak, UV 254 nm, UV 366 nm, dan penampak bercak H2SO4 10% dalam metanol. Formula larutan konsentrat temulawak dan nimba dibuat menggunakan pelarut sorbitol atau gliserin atau propilen glikol dan dengan atau tanpa polisorbat 80. Evaluasi larutan meliputi uji organoleptik, uji pH, uji kelarutan secara kualitatif, uji angka kepahitan, uji stabilitas jangka panjang pada suhu ruangan, dan uji stabilitas dipercepat pada suhu 40°C dan kelembaban 75% menggunakan KLT densitometer untuk menentukan kadar kurkuminoid dengan detektor UV 420 nm, serta pengamatan nilai AUC senyawa identitas nimba dengan detektor UV 366 nm pada sediaan selama penyimpanan. Hasil: Formula yang mengandung 10% ekstrak temulawak, 10% ekstrak nimba, 0,5% polisorbat 80, dan propilen glikol menghasilkan sediaan yang tidak mengendap dan tidak memisah baik sebelum maupun setelah sentrifugasi. Kurva kadar rata-rata kurkuminoid sampel pada suhu ruangan dan suhu 40°C menunjukkan kecepatan penurunan kadar kurkuminoid sebesar 1,386 ppm per 14 hari dan 1,8975 ppm per 14 hari. Simpulan: Berdasarkan hasil ekstrapolasi sampel, kadar kurkuminoid 95% pada suhu ruangan dicapai setelah 74 bulan.