digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Kukuh Vivian Tri Adhitama
PUBLIC Alice Diniarti

COVER Kukuh Vivian Tri Adhitama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 1 Kukuh Vivian Tri Adhitama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 2 Kukuh Vivian Tri Adhitama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 3 Kukuh Vivian Tri Adhitama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 4 Kukuh Vivian Tri Adhitama
PUBLIC Alice Diniarti

BAB 5 Kukuh Vivian Tri Adhitama
PUBLIC Alice Diniarti

PUSTAKA Kukuh Vivian Tri Adhitama
PUBLIC Alice Diniarti

Pada pembangunan sebuah bendungan penyelidikan geologi perlu dilakukan, salah satunya pada bagian fondasi. Faktor koefisien permeabilitas menjadi hal penting untuk mengetahui potensi rembesan air bawah permukaan, karena jika tidak terkontrol dapat mengakibatkan kegagalan bendungan. Bendungan Ladongi di Kabupaten Kolaka Timur merupakan bendungan yang dibangun di atas batuan metamorf. Tujuan penelitian ini antara lain untuk mengevaluasi kondisi persebaran diskontinuitas pada singkapan permukaan, mengetahui signifikansi hubungan hasil kuantifikasi parameter massa batuan dari sampel batuan inti terhadap nilai lugeon pada interval kedalaman yang sama, dan melakukan beberapa skenario simulasi potensi rembesan bawah permukaan berdasarkan dari persebaran nilai konduktivitas hidraulik pada batuan sekis di fondasi Bendungan Ladongi yang merupakan bagian dari satuan formasi geologi Kompleks Mekongga (Pzm). Penelitian ini menerapkan pendekatan statistik non-parametris (Spearman’s rank) dan parametris (regresi berganda) disesuaikan berdasarkan jenis data hasil kuantifikasi karakteristik massa batuan dari klasifikasi RMR89 dan Q-system terhadap nilai lugeon (variabel terikat). Pada tahapan awal penelitian melakukan pengambilan data lapangan, seperti uji kelulusan air bertekanan/lugeon test (in-situ), pengamatan singkapan permukaan dengan metode scanline, dan pengamatan sampel batuan inti. Hasil pengolahan data lapangan dari uji kelulusan air bertekanan mendapatkan persebaran nilai lugeon (Lu) dan konduktivitas hidraulik sebanyak 207 data interval dengan akumulasi kedalaman sebesar 1.035 dari 18 titik pilot hole sepanjang sumbu Bendungan Ladongi. Kemudian mendapatkan hasil analisis tingkat anisotropi (ARMR) area penelitian berdasarkan pengamatan analisis data singkapan permukaan. Berdasarkan kuantifikasi karakteristik massa batuan dari sampel batuan inti seperti UCS, RQD, spacing discontinuity, aperture, velocity, tekanan injeksi, roughness, infilling, weathering, groundwater, Ja, Jr, joint condition, dan block friction terhadap variabel dependen lugeon. Pada simulasi pemodelan potensi rembesan menerapkan beberapa skenario dengan variasi faktor pengontrol seperti target nilai penurunan nilai lugeon hasil dari metode perbaikan grouting, tingkat anisotropi dari persebaran nilai konduktivitas hidraulik, orientasi kemiringan foliasi batuan sekis, dan desain timbunan yang mewakili tiga bagian (left maindam, river bed, dan right maindam). Hasil analisis persebaran frekuensi nilai lugeon pada rentang 0-5 (low) dominan dengan persentase 55,10% dan kondisi diskontinuitas massa batuan tight. Pada kedalaman bawah permukaan di atas 30 m persebaran nilai lugeon relatif stabil dengan nilai di bawah 20. Berdasarkan analisis statistik hanya variabel aperture paling signifikan berpengaruh daripada variabel bebas lainnya secara parsial. Beberapa variabel independen secara simultan memengaruhi nilai lugeon dengan persentase faktor pengaruh sebesar 78,40% dengan nilai korelasi hubungan sangat kuat (0,88). Berdasarkan faktor anisotropi dari pengamatan permukaan dengan metode klasifikasi massa batuan ARMR, pada area penelitian memiliki rentang slightly sampai dengan moderately anisotropic, sedangkan berdasarkan persebaran nilai koefisien konduktivitas secara vertikal nilai rasio Ky/Kx sebesar 0,0630 pada tumpuan kiri, 0,1010 pada river bed, dan 0,0210 pada tumpuan kanan. Hasil evaluasi dari beberapa skenario simulasi rembesan menunjukkan nilai bahwa semakin rendah nilai rasio anisotropi Ky/Kx, arah orientasi ke arah downstream, dan kemiringan foliasi semakin besar menghasilkan nilai potensi rembesan kecil. Berdasarkan beberapa hasil yang didapatkan pada penelitian ini dapat menjadi pertimbangan tambahan dalam rencana melakukan pembangunan sebuah bendungan pada dasar fondasi tersusun dari formasi batuan sekis.