Bambu aur (Bambusa vulgaris) merupakan salah satu tanaman yang banyak
dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa Barat. Bambu ini banyak tumbuh di lahan
perkebunan masyarakat unmnya dipakai untuk pagar dan tanaman penguat tebing.
Selain memberikan manfaat ekologis, bambu aur memiliki banyak potensi diantaranya
sebagai bahan baku untuk pengganti batu granit (bahan baku baterai) dan memiliki
arang aktif dengan kualitas terbaik dari bambu lainnya. Tingkat keberhasil
memproduksi bibit bambu aur melalui perbanyakan stek cabang tersebut masih sangat
rendah. solusi untuk meningkatkan keberhasilan produksi bibit yaitu melalui
perbanyakan stek menggunakan zat perangsang pertumbuhan. Diketahui dari riset yang
telah dilakukan bahwa asap cair memiliki potensi menjadi zat perangsang pertumbuhan
daun, tunas dan akar pada stek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
pemberian dosis dan lama perendaman asap cair pada pertumbuhan stek bambu aur.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2021 di persemaian Forum Gunung
Geulis, Desa Jatiroke Kabupaten Sumedang. Penelitian menggunakan rancangan acak
lengkap dengan 2 perlakuan yaitu dosis asap cair terdiri dari 5000 (P1), 4000 (P2) dan
5000 (P3) ppm serta lama perendaman terdiri dari 15 (M1), 30 (M2) dan 45 (M3) menit.
Parameter yang diukur terdiri dari jumlah tunas, panjang tunas, jumlah akar dan
panjang akar. Hasil anailis data menunjukan bahwa pemberian asap cair dosis
3000ppm-5000 ppm dengan lama perendaman 15-45 menit tidak memberikan
pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan stek cabang bambu aur umur 2 bulan setelah tanam. Namun demikian dari hasil perbandingan data diketahui bahwa
perendaman bahan stek bambu aur selama 30 menit dalam larutan asap cair dosis 3000
ppm, menghasilkan peningkatan jumlah tunas, panjang tunas, jumlah akar serta
panjang akar yang lebih tinggi dari pada perlakuan lainnya, yaitu berturut-turut 1,6;
1,03 cm; 1,4; 4,12 cm.