digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Sari Mahira Basrin
PUBLIC Irwan Sofiyan

Bambu aur (Bambusa vulgaris) merupakan salah satu tanaman yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat Jawa Barat. Bambu ini banyak tumbuh di lahan perkebunan masyarakat unmnya dipakai untuk pagar dan tanaman penguat tebing. Selain memberikan manfaat ekologis, bambu aur memiliki banyak potensi diantaranya sebagai bahan baku untuk pengganti batu granit (bahan baku baterai) dan memiliki arang aktif dengan kualitas terbaik dari bambu lainnya. Tingkat keberhasil memproduksi bibit bambu aur melalui perbanyakan stek cabang tersebut masih sangat rendah. solusi untuk meningkatkan keberhasilan produksi bibit yaitu melalui perbanyakan stek menggunakan zat perangsang pertumbuhan. Diketahui dari riset yang telah dilakukan bahwa asap cair memiliki potensi menjadi zat perangsang pertumbuhan daun, tunas dan akar pada stek. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dosis dan lama perendaman asap cair pada pertumbuhan stek bambu aur. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Juni 2021 di persemaian Forum Gunung Geulis, Desa Jatiroke Kabupaten Sumedang. Penelitian menggunakan rancangan acak lengkap dengan 2 perlakuan yaitu dosis asap cair terdiri dari 5000 (P1), 4000 (P2) dan 5000 (P3) ppm serta lama perendaman terdiri dari 15 (M1), 30 (M2) dan 45 (M3) menit. Parameter yang diukur terdiri dari jumlah tunas, panjang tunas, jumlah akar dan panjang akar. Hasil anailis data menunjukan bahwa pemberian asap cair dosis 3000ppm-5000 ppm dengan lama perendaman 15-45 menit tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pertumbuhan stek cabang bambu aur umur 2 bulan setelah tanam. Namun demikian dari hasil perbandingan data diketahui bahwa perendaman bahan stek bambu aur selama 30 menit dalam larutan asap cair dosis 3000 ppm, menghasilkan peningkatan jumlah tunas, panjang tunas, jumlah akar serta panjang akar yang lebih tinggi dari pada perlakuan lainnya, yaitu berturut-turut 1,6; 1,03 cm; 1,4; 4,12 cm.