digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

ABSTRAK Mukhammad Uzaer
PUBLIC Alice Diniarti

Intake Irigasi DI Pijenan (2370 hektar) di bendung Kamijoro Sungai Progo Kab. Bantul mengalami permasalahan sedimentasi dan penyumbatan akibat sampah (batu dan kayu), sehingga Intake tidak berfungsi secara maksimal. BBWS Serayu Opak telah melakukan upaya dengan melakukan pengerukan secara rutin dan pembangunan Trashrack bertujuan untuk mengendalikan sedimentasi dan sampah didepan Intake. Analisis secara komperehensif melalui pendekatan perubahan morfologi dan hidrolik menunjukkan bahwa posisi Intake memiliki kecenderungan perubahan pola alur sungai (meander). Disamping itu laju angkutan sedimen Sungai Progo sangat besar karena berhulu di Gunung Merapi yang masih aktif mengeluarkan semburan erupsi dan lahar dingin, selain itu laju dipicu erosi lahan DAS sungai yang kritis (erosi lahan > 3mm/th). Untuk itu, diperlukan solusi alternatif untuk mengatasi sedimentasi secara hidrolik yaitu menggunakan bangunan KRIB di sisi alur sekitar Intake. Pada penelitian ini dilakukan analisis menggunakan Software HEC-RAS 6.1 baik sedimentasi maupun kecepatan aliran. Hasil simulasi software HE-CRAS 6.1 TMA 2D dan HEC-RAS 6.1 Sedimen 1D kondisi sebelum dan sesudah terpasang KRIB sisi kanan sungai, menunjukkan bahwa sesudah dipasang KRIB terjadi reduksi sebesar 66.67% (kondisi Bankfull) dan 79.31% (kondisi Banjir 100th). Berdasarkan grafik Hjulstorm, pada kondisi sesudah terpasang KRIB, menunjukkan berada pada area Transport in Suspension, artinya area dimana butiran sedimen didepan Intake dapat terbawa oleh kecepatan air pada kondisi Bankfull. Simulasi tersebut menunjukkan adanya perubahan morfologi dasar dan tebing sungai disekitar Intake yang mempunyai kecenderungan sedimentasi berkurang karena adanya pembelokkan arus kearah poisisi Intake, sehingga pembangunan KRIB bisa menyelesaikan sedimentasi di Intake untuk jangka panjang.