digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Keausan merupakan deformasi yang terjadi secara gradual. Aus, creep dan fatigue merupakan mekanisme kerusakan yang menjadi factor besar terhadap ekonomi. Keausan sendiri diperikirakan menghabiskan biaya 1-4% dari produk nasional negara. Diiringi dengan peningkatan produksi dan penggunaan plastik yang terjadi pada setengah abad terakhir, plastik dapat menggantikan berbagai macam material seperti logam, kayu dan keramik. Untuk itu diperlukan adanya penelitian mengenai salah satu sifat dari plastik yang salah satunya adalah ketahanan aus. Penelitian ini menggunakan metode pin on disk dan tiga jenis material, yaitu HDPE, PVC dan PET. Variasi parameter dari pengujian aus yang dilakukan adalah jenis material dan pelumas yang digunakan. Selain itu digunakan pembebanan, kecepatan dan durasi pengujian yang sama tiap material yang diuji. Keausan diperoleh dari pengukuran kehilangan massa pada tiap material uji. Hasil dari pengujian ini adalah PVC memiliki ketahanan aus yang rendah disetiap pengujian, PET memiliki ketahanan aus yang paling tinggi dan HDPE berada diataranya. Hal ini dikarenakan beberapa sifat viscoelastic yang lebih besar pada PET sheingga terjadi fenomena strain hardening. Berbeda dengan PVC yang memiliki kegetasan yang lebih tinggi sehingga wear debris yang dihasilkan lebih banyak dan menutupi lebih banyak permukaan. Pada percobaan menggunakan pelumas, terlihat PVC memiliki volume loss paling besar dikarenakan sifat wetabilitty PVC lebih kecil dibandingkan kedua spesimen lainnya, yang membuat wear debris pada PVC tidak mengalami aglomerasi sehingga partikel wear debris menutupi lebih banyak permukaan dibandingkan kedua spesimen lainnya.