Anemia defisiensi besi pada wanita hamil memberikan dampak buruk terhadap
ibu dan janin yang dikandungnya. Dampak pada ibu dapat berupa disfagia,
penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi, lesu, mudah lelah bahkan sampai
pada kematian. Selain itu dapat terjadi mortalitas dan morbiditas fetomaternal,
partus prematur, abortus, penurunan status imunitas dan terhambatnya
pertumbuhan janin. Bayi yang dilahirkan dari ibu hamil yang menderita anemia
berisiko lahir dengan berat badan lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk
menyelidiki efektifitas pemberian injeksi besi terhadap status anemia pada ibu
hamil serta perkembangan kesehatan ibu dan janinnya, yang dinyatakan dalam
periode kehamilan yang sehat dan outcome bayi lahir dengan berat badan cukup
serta nilai APGAR yang normal. Penelitian ini diikuti oleh 112 subjek ibu hamil
pada usia kehamilan trimester I dan trimester III yang terdiagnosis anemia yang
mendapat pemeriksaan feritin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Islam selama
periode 1 Maret sampai 31 Desember 2020. Sejumlah 84 subjek mendapatkan
terapi injeksi besi dan melahirkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Islam,
sementara itu terdapat 28 subjek dari kelompok yang mendapatkan pemeriksaan
feritin tetapi tidak diterapi injeksi besi melahirkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak
Al-Islam Bandung. Analisis komparatif antar kelompok subjek anemia dengan
dan tanpa injeksi besi dilakukan dengan metode Mann Whitney. Hasil analisis
pemberian injeksi besi menunjukan pengaruh signifikan (p<0,05) pada status
anemia dan perkembangan kesehatan ibu hamil, ditinjau dari kenaikan kadar Hb
dan berat badan ibu hamil. Selain itu, diperoleh juga hasil yang menunjukan
hubungan signifikan (p<0,05) antara anemia dengan berat badan lahir rendah dan
asfiksia pada bayi baru lahir. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukan
pentingnya injeksi besi untuk kesehatan ibu hamil serta bayinya.
Perpustakaan Digital ITB