digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Anemia defisiensi besi pada wanita hamil memberikan dampak buruk terhadap ibu dan janin yang dikandungnya. Dampak pada ibu dapat berupa disfagia, penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi, lesu, mudah lelah bahkan sampai pada kematian. Selain itu dapat terjadi mortalitas dan morbiditas fetomaternal, partus prematur, abortus, penurunan status imunitas dan terhambatnya pertumbuhan janin. Bayi yang dilahirkan dari ibu hamil yang menderita anemia berisiko lahir dengan berat badan lahir rendah. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki efektifitas pemberian injeksi besi terhadap status anemia pada ibu hamil serta perkembangan kesehatan ibu dan janinnya, yang dinyatakan dalam periode kehamilan yang sehat dan outcome bayi lahir dengan berat badan cukup serta nilai APGAR yang normal. Penelitian ini diikuti oleh 112 subjek ibu hamil pada usia kehamilan trimester I dan trimester III yang terdiagnosis anemia yang mendapat pemeriksaan feritin di Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Islam selama periode 1 Maret sampai 31 Desember 2020. Sejumlah 84 subjek mendapatkan terapi injeksi besi dan melahirkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Al Islam, sementara itu terdapat 28 subjek dari kelompok yang mendapatkan pemeriksaan feritin tetapi tidak diterapi injeksi besi melahirkan di Rumah Sakit Ibu dan Anak Al-Islam Bandung. Analisis komparatif antar kelompok subjek anemia dengan dan tanpa injeksi besi dilakukan dengan metode Mann Whitney. Hasil analisis pemberian injeksi besi menunjukan pengaruh signifikan (p<0,05) pada status anemia dan perkembangan kesehatan ibu hamil, ditinjau dari kenaikan kadar Hb dan berat badan ibu hamil. Selain itu, diperoleh juga hasil yang menunjukan hubungan signifikan (p<0,05) antara anemia dengan berat badan lahir rendah dan asfiksia pada bayi baru lahir. Secara keseluruhan hasil penelitian ini menunjukan pentingnya injeksi besi untuk kesehatan ibu hamil serta bayinya.