digilib@itb.ac.id +62 812 2508 8800

Indonesia merupakan negara agraris, yang memiliki lahan yang sangat luas, dan sumber daya alam yang melimpah, baik dari daratan maupun perairannya. Tenaga kerja di Indonesia juga masih didominasi petani dengan jumlah yang banyak. Tanaman pangan menjadi fokus bagi pemerintah untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Berbagai usaha telah dilakukan pemerintah untuk mendukung perkembangan di bidang pertanian. Salah satunya yaitu pemberian subsidi pupuk untuk para petani. Pemerintah menggunakan Kartu Tani, sebuah solusi untuk melakukan transaksi pupuk bersubsidi secara digital. Kartu tersebut dapat mencatat berapa banyak kuota pupuk yang dapat dibeli oleh petani. Namun pada pelaksanaannya di lapangan penggunaan kartu tani masih belum optimal, terdapat masalah seperti distribusi, kesalahan data, dan juga penggunaan yang tidak sesuai dengan tujuannya. Untuk mengatasi hal tersebut, akan dibuat sistem untuk pencatatan pupuk bersubsidi yang menggunakan teknologi blockchain. Teknologi blockchain memiliki karakteristik decentralized, dan immutability yang dapat membantu untuk mengembangkan suatu aplikasi yang menjaga integritas dan transparansi dari data. Sistem terdiri dari 3 buah komponen, yaitu backend, frontend, dan juga jaringan blockchain. Penelitian ini menghasilkan sebuah aplikasi pencatatan transaksi pupuk bersubsidi berbasis blockchain dengan menggunakan framework Hyperledger Fabric. Berdasarkan hasil pengujian, sistem yang dibuat telah