Perpustakaan Digital ITB

Besarnya penduduk dan keragaman aktivitas di kota-kota metropolitan mengakibatkan munculnya persoalan dalam pelayanan prasarana perkotaan, seperti masalah sampah. DKI Jakarta memiliki permasalahan peningkatan penduduk yang diiringi dengan peningkatan tonase sampah setiap tahunnya. Permasalahan sampah DKI Jakarta terkait dengan komposisi sampah plastik sebagai sampah anorganik dengan persentase tertinggi yang tidak dapat terdekomposisi secara ilmiah dan menyebabkan permasalahan lingkungan. Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merespon dengan program “Pasar Bebas Plastik” sebagai bentuk implementasi Peraturan Gubernur No. 142/2019 tentang Kewajiban Penggunaan Kantong Belanja Ramah Lingkungan (KBRL) khususnya pada pasar rakyat. Intensi konsumen dalam menggunakan KBRL merupakan faktor penting dalam keberhasilan program ini. Oleh sebab itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui intensi konsumen dan merumuskan strategi kebijakan dalam penggunaan KBRL di Pasar Tebet Barat. Pasar Tebet Barat terpilih sebagai lokasi studi karena merupakan pasar percontohan dari program ini. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan survei primer melalui penyebaran kuesioner daring, wawancara, oberservasi, dan survei sekunder dengan studi kepustakaan. Analisis yang digunakan yaitu analisis deskriptif statistik, analisis asosiasi koefisien kontingensi dan gamma, analisis Structural Equation Modeling, dan analisis deskriptif kualitatif. Penelitian ini melibatkan 9 variabel utama yakni variabel demografis, pengetahuan kebijakan, norma pribadi, sikap perilaku, kepedulian lingkungan, kontrol perilaku, efikasi respon, norma subjektif, dan intensi membawa KBRL. Penelitian ini menghasilkan faktor-faktor yang signifikan berpengaruh terhadap terhadap intensi konsumen dalam penggunaan KBRL yaitu norma pribadi, sikap perilaku, kontrol perilaku, dan norma subjektif. Strategi peningkatan implementasi program pasar bebas plastik di DKI Jakarta terumuskan, yakni perlunya pemberian insentif untuk penyedia KBRL, pemberlakuan mekanisme insentifdisinsentif, peningkatan pengawasan implementasi program, penerapan mekanisme penetapan harga KBRL, peningkatan sosialisasi kebijakan secara menyeluruh, dan peningkatan sosialisasi urgensi pengurangan kantong plastik sekali pakai.