Xilitol dimanfaatkan sebagai pemanis buatan untuk industri makanan, pasta gigi, maupun obat-obatan sehingga memiliki nilai pasar global yang tinggi, dengan nilai jual hingga 10 kali lipat lebih tinggi dari etanol. Bahan baku untuk produksi xilitol adalah material lignoselulosa yang salah satunya dapat diperoleh dari tandan kosong sawit (TKS). Xilitol dapat diproduksi secara bioproses melalui perlakuan pendahuluan terhadap lignoselulosa, hidrolisis xilan, dan reduksi xilosa menjadi xilitol melalui fermentasi. Perlakuan pendahuluan terhadap TKS menghasilkan senyawa turunan lignoselulosa, khususnya kelompok asam alifatik, aldehida furan, dan turunan lignin yang terbukti dapat menginhibisi fermentasi xilitol dan berbagai produk metabolit lainnya.
Penelitian ini bertujuan menentukan pengaruh konsentrasi substrat pada fermentasi dengan keberadaan senyawa turunan lignoselulosa serta menentukan pengaruh inhibisi senyawa turunan lignoselulosa terhadap fermentasi xilitol melalui parameter kinetika. Fermentasi dilakukan menggunakan ragi Debaryomyces hansenii ITBCC R85. Senyawa yang diuji pengaruhnya adalah asam format, vanilin, dan furfural yang memiliki potensi inhibisi terkuat di masing-masing kelompok senyawa. Selain data utama, data sekunder juga digunakan untuk mengevaluasi pengaruh inhibisi senyawa selain ketiga senyawa tersebut. Tahapan penelitian yang dilakukan meliputi penyiapan kultur cair, penyiapan medium fermentasi, fermentasi xilitol kondisi kontrol dan dengan keberadaan senyawa turunan lignoselulosa, serta analisis sampel dan interpretasi data.
Variasi perbandingan konsentrasi substrat tidak memengaruhi pola pertumbuhan sel pada fermentasi kondisi terinhibisi secara signifikan. Analisis berdasarkan konstanta inhibisi, perolehan (yield), dan parameter kinetika lainnya menunjukkan bahwa asam format, vanilin, dan furfural menurunkan laju pertumbuhan sel, laju pembentukan xilitol, serta laju konsumsi substrat. Fermentasi xilitol mengalami inhibisi terkuat dengan keberadaan senyawa furfural yang menyebabkan inhibisi nonkompetitif, diikuti dengan asam format dan vanilin dengan nilai konstanta inhibisi (KI) berturut-turut sebesar 0,0001; 0,0078; dan 0,0423.
Perpustakaan Digital ITB